19 Agustus 2007

Resensi : Click

Satu lagi film komedi yang dibintangi oleh Adam Sandler, judulnya Click.
Meski kekonyolan Adam Sandler dalam film ini tidak seheboh Jim Carrey dengan Ace venturanya, namun cukuplah rasanya untuk menggelitik saraf tawa kita.
Film Click adalah sebuah film bergenre komedi fiksi. Dan menurut saya, sang penulis skenario dengan begitu hebatnya mampu menggali serta mengeksplorasi cerita, sehingga terciptalah sebuah film fiski yang cukup detil.

Film berawal dari keinginan Michael Newmann (Adam Sandler) untuk memiliki sebuah remote universal, satu remote yang mampu mengerjakan semua, mulai dari menghidupkan TV, membuka pintu garasi, bahkan sampai mengendalikan mobil-mobilan milik anaknya.
Keinginan Michael ini terpicu secara otomatis, karena pada saat ia hendak menyalakan TV di rumahnya, selalu saja ia salah menekan remote. Alih-alih ingin menghidupkan TV, malah pintu garasi yang terbuka. Bukan hanya pintu garasi, tapi juga kipas angin dan mainan radio control anaknya yang sering tertekan, saat ia bermaksud menyalakn TV. Maklum saja, di rumah Michael memang banyak sekali remote control, sehingga ia bingung yang mana remote untuk TV dan yang mana remote untuk lainnya.

Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke toko "Bed, Bath, and Beyond", untuk membeli remote yang ia sebut sebagai remote universal. Sebuah remote yang mampu mengerjakan semua.
Di toko ini ia bertemu dengan Morty, orang yang berpakaian seperti profesor.
Michael akhirnya mendapatkan apa yang diidamkannya selama ini. Namun pada saat ia sampai di rumah, betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa remote yang baru saja didapatnya dari Morty secara gratis, tidak hanya mampu mengendalikan semua pekerjaan (universal) sesuai keinginannya, tapi juga mampu mengendalikan seluruh alam semesta (universe).
Michael sendiri baru mengetahui hal ini di rumah, saat ia tidak sengaja mengarahkan remote-nya ke arah sang istri yang sedang mengomel seraya menekan tombol stop. Dan...voila!
Sang istri pun berhenti seketika.

Michael dan remote barunya awalnya nampak akrab dan tidak memiliki masalah.
Masalah sendiri mulai dialami Michael saat ia tidak sabar untuk menantikan waktu promosi jabatannya, yang ia perkirakan hanya memakan waktu 2 bulan. Ia pun mempercepat waktu hingga ke saat di mana ia naik jabatan.
Namun siapa sangka, ternyata promosinya membutuhkan waktu 1 tahun. Ia sendiri bahkan melewatkan saat-saat di mana ia mulai bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dengan istrinya dalam jangka 1 tahun tersebut.
Masalah ini belum usai, namun masalah baru pun muncul juga. Ternyata remote sakti yang dipegangnya memiliki fitur yang disebut auto-forward. Yaitu fitur yang memungkinkan remote tersebut memajukan waktu secara otomatis, di event-event tertentu yang sering diskip (dilewatkan) oleh Michael. Remote tersebut menganggap bahwa usaha Michael untuk men-skip masa-masa petengkaran dengan istrinya, masa-masa sakitnya, masa-masa di mana ia mengalami kemacetan saat hendak pergi ke kantor dengan mobil, dan masa-masa menjelang kenaikan jabatannya, adalah sebagai sebuah kebiasaan.
Jadi bisa dibayangkan, apa yang terjadi jika Michael bertengkar dengan istrinya, mengalami sakit, terjebak macet saat hendak pergi ke kantor, atau akan dipromosikan jabatannya oleh sang bos?
Ya, tentu saja yang terjadi adalah bunyi beep...beep...beep...
Dan waktu pun dipercepat dengan sendirinya oleh sang remote.

Film Click, seperti yang sudah saya katakan tadi, merupakan film komedi fiksi yang cukup detil. Jika kita menjadi Michael pun pasti kita akan melakukan hal yang sama sepertinya.
Siapa di antara kita yang tidak ingin melewatkan masa-masa susah yang kita alami? Tentu tidak ada yang tidak ingin, bukan?
Dari film ini, kita (atau setidaknya saya) mendapatkan sebuah pelajaran berharga. Bahwa masa-masa susah yang kita alami adalah bagian dari kehidupan. Janganlah kita berusaha lari apalagi sampai men-skipnya, seperti yang dilakukan Michael.
Sebab kondisi-kondisi sesulit apapun memang sudah dirancang oleh Tuhan untuk memperkuat fondasi kehidupan kita nantinya.
Satu lagi pelajaran berharga dari film ini. Keluarga lebih penting (atau setidaknya sama penting) daripada pekerjaan, seperti yang dikatakan oleh Michael di akhir-akhir film.

Untuk film ini saya memberi nilai 9,25/10. Mungkin jika pemeran utamanya Jim Carrey, bisa saya beri nilai 10/10.
Bagi yang belum sempat menyaksikan film ini, saya rekomendasikan anda untuk segera menontonnya.
Selamat menyaksikan Click dan selamat tertawa terbahak-bahak!

Tidak ada komentar:

 
>