13 Agustus 2007

Handphone (Lagi)

Lagi-lagi aku terpikir untuk membuat film dengan judul yang sama, Handphone.
Kali ini ceritanya berbeda jauh.

Handphone kali ini berkisah tentang seorang wanita bernama Lara, yang mengalami trauma akibat sebuah peristiwa tragis.
Lara, secara mukjizat, selamat dari aksi peledakan sebuah gedung, yang dilakukan oleh sekelompok penjahat.

Pada saat hendak menuju ke kantin, dia menemukan sebuah bungkusan aneh di bawah tangga. Bungkusan itu berisi sebuah bom dengan handphone sebagai pemicunya. Saat ia mengetahui apa isi bungkusannya, dengan panik ia berusaha memberitahukan satpam gedung. Namun malangnya, belum sempat ia menemui satpam gedung, bom keburu diledakkan oleh seorang penjahat dari jarak jauh.
Dering handphone yang berada di dalam bungkusan tersebut telah memicu sebuah ledakan.

Beruntung ia masih bisa terselamatkan, meski luka cukup parah. Dan wajahnya yang rusak berhasil dioperasi.
Luka fisik boleh sembuh total. Tapi trauma akibat kejadian tersebut masih tetap membekas hingga berbulan-bulan setelah kejadian.
Ia jadi sering ketakutan setiap kali mendengar dering handphone.

Suatu hari ia menemukan sebuah handphone tergeletak di jalan.
Dan anehnya handphone tersebut berdering......
Nun jauh di sana, seorang wanita tua sangat membutuhkan bantuan, dan bermaksud meminta bantuan pada si empunya handphone tersebut.
Awalnya, saat mendengar dering handphone di pinggir jalan tersebut, Lara sangat ketakutan.
Tapi, anehnya, takutnya perlahan hilang. Insting wanitanya mengatakan, bahwa ini saat yang tepat baginya untuk mengakhiri rasa takutnya tersebut.
Saatnya keluar dari trauma.
Dan untuk beberapa saat, ia bisa terpikir bahwa orang yang berada di balik telepon sedang membutuhkan bantuan.

Nah, bagaimana kisah selanjutnya?
Apakah Lara sanggup mengakhiri trauma-nya dan menolong orang yang berada di balik telepon itu?
Atau, Lara tetap patuh dan tunduk pada perasaan traumanya?

Tunggu saja tanggal mainnya!!

Tidak ada komentar:

 
>