26 Oktober 2008

Shougi : My Idea

Dan ini adalah variant shogi yang ditemukan teman saya. Cukup menarik. Cara mainnya sama, hanya ada beberapa tambahan. Nama varian ini dinamakan So Shogi

Normalnya setiap pemain bisa mempergunakan kesempatan giliran yang dimilikinya untuk menjalankan piece-nya yang ada di atas papan, atau melakukan drop bila memungkinkan. Namun dalam So Shogi, seorang pemain juga mempunyai kesempatan untuk menukar piece lawan yang sudah di-capturenya dengan beberapa list piece baru yang unik2, asyik2, dan pastinya untuk memainkannya butuh strategi masing-masing. Setiap giliran anda bisa menukar 1 piece baru (yang ada di exchange market, istilahnya >_>) dengan sejumlah piece lawan yang sudah anda capture sesuai requirement dari penukaran. Atau anda juga bisa menukarkan satu piece lawan yang sudah anda capture dengan beberapa piece baru dari exchange market yang nilainya sama atau kurang dari nilai piece lawan tersebut. Piece yang kita beli akan dianggap sebagai hasil capture-an kita. Dan baru dapat di-drop pada giliran berikutnya.

Ada 10 macam piece baru, di mana setiap macam terdapat dua buah. Artinya ada 20 piece baru. Dan itu untuk kebutuhan kedua pemain, artinya bisa saja seorang pemain memiliki dua buah dari salah satu macam piece baru tersebut (Queen misal >_>). Setelah ditukar dengan satu piece baru dari exchange market, maka piece-piece lawan yang kita pergunakan sebagai persaratan pertukaran akan disimpan dalam exhange market dan dapat "dibeli" kembali dari exchange market dengan membayar se-nilai atau seharga piece tersebut.

Beli dan Jual (Buy and Sell)
-Buy atau beli berarti membeli piece dari exchange market. Buy price berarti harga yang DIBUTUHKAN untuk membeli piece tersebut dari exchange market.
-Sell atau jual berarti menjual piece lawan yang kita capture ke exchange market. Sell price berarti "uang" yang kita KELUARKAN untuk membeli satu piece dari exchange market.
-Buy : dari Exchange market menuju ke kita untuk di-drop kemudian.
-Sell : dari kita ke exchange market

Exchange Point Initial Shogi Piece
-King : Tidak ternilai. Tidak dapat diperjualbelikan

-Rook & Bishop :
Buy : 5
Sell : 4

-Gold General :
Buy : 4
Sell : 3

-Silver General :
Buy : 3
Sell : 2

-Knight dan Lance :
Buy : 2
Sell : 1

-Pawn :
Buy : 1
Sell : 3 piece for 1 Advance Pawn or 2 piece for 1 Squire

New So Shogi Piece

-Advance Pawn
Buy : Hanya bisa dibeli dengan menukarkan 3 pawn
Sell : 1
Movement : sama seperti pawn (hanya bisa maju) namun bisa maju sampai dua langkah bila satu langkah di depannya tidak ada piece lain yang menghalangi (baik piece sendiri maupun piece lawan). Advance Pawn tidak bisa melompat.
Capture : Normal
Drop : anytime. Lokasi drop adalah di salah satu kotak dari 9 kotak di tempat pawn kita pertama kali ditempatkan.
Promotion :
Advance Tokin : mirip Tokin, hanya dia bisa maju ke depan sampai dua langkah. Dan sama dengan Advance Pawn, Advance Tokin baru bisa melakukan dua langkah maju apabila kotak di depannya kosong. Advance Tokin juga tidak bisa melompat.

-Warrior
Buy : 6
Sell : 5
Movement : sama dengan King. Hanya saja mempunyai fasilitas untuk bergerak 2 langkah ke depan, belakang, dan samping selama tidak ada piece yang menghalangi jalurnya. Warrior tidak bisa melompat.
Capture : normal
Drop : Anywhere, anytime
Promotion : none

-Lancer
Buy : 8
Sell : 6
Movement : Lancer berbeda dengan Lance. Sebelum promosi, pergerakan Lancer hanyalah maju atau mundur saja. Namun ini adalah piece yang unik, karena Lancer hanya bisa bergerak apabila di depannya atau di belakangnya terdapat satu piece kita. Lancer bergerak dengan melompati satu piece kita yang lain. Apabila terdapat dua atau lebih piece yang bertumpuk maka Lancer tidak bisa melompat. Lancer juga tidak bisa melompati kotak kosong atau piece lawan.
Capture : Normal
Drop : Anywhere, anytime
Promotion :
Manuveur : Inilah yang membuat Lancer begitu berharga. Manuveur adalah penyempurnaan dari Lancer. Kalau Lancer hanya bisa bergerak melompat secara Vertikal saja (maju-mundur), maka Manuveur memiliki gerakan yang lebih bebas, yakni Vertikal, Horizontal, dan Diagonal. Manuveur bahkan punya keistimewaan ketimbang Queen karena dia mampu mengkombinasikan gerakan vertikal, horizontal, dan diagonal secara sekaligus selama masih ada satu piece kita sendiri yang bisa dilompati.
Mempergunakan Lancer dan Manuveur butuh keahlian khusus. Juga anda harus fokus mengatur jalur setelah anda men-drop Lancer.
*Berbeda dengan piece lain, maka anda tidak bisa bergerak langsung ke kotak tujuan. Anda harus menunjukkan proses melompat nya terlebih dahulu, untuk menghindari kecurangan.

-Squire
Buy : 2 Pawn
Sell : 1
Movement : sama dengan Pawn. Namun Squire punya kemampuan untuk bergerak maju selangkah secara diagonal, selama di sepanjang deret vertikalnya tidak terdapat pawn, advance pawn, atau squire lainnya.
Capture : Normal
Drop : sama dengan Advance Pawn
Promotion : TOkin

-Advance Knight
Buy : 4
Sell : 3
Movement : sama dengan Knight
Capture : Normal
Drop anytime, anywhere
Promotion :
Promoted Advance Knight : sama dengan Knight pada Chess

-Wyvern
Buy : 5
Sell : 4
Movement : sama dengan Rook. Namun hanya bisa bergerak di sepanjang jalur kosong (vertikal dan horizontal)
Capture : jalur capture Wyvern berbeda dengan jalur movementnya. Jalur capture Wyvern adalah di satu langkah di sepanjang jalur diagonalnya.
Drop : anytime. Wyvern hanya bisa di-drop di kotak tempat King, Rook, atau Bishop sendiri pertama kali ditempatkan.
Promotion : None

-Paladin
Buy : 5
Sell : 4
Movement : sama dengan Bishop. Namun hanya bisa bergerak di sepanjang jalur kosong (diagonal)
Capture : jalur capture Paladin berbeda dengan jalur movementnya. Jalur capture Paladin adalah satu langkah di sepanjang jalur vertikal atau horizontal nya.
Drop : sama dengan Wyvern
Promotion : None

-Advance Soldier
Buy : 2
Sell : 1
Movement : Satu langkah maju, kanan, atau mundur diagonal kiri
Capture : Normal
Drop : anytime, anywhere
Promotion : None

-Backward Soldier
Buy : 2
Sell : 1
Movement : satu langkah maju diagonal kanan, kiri, atau mundur
Capture : Normal
Drop : anytime, anywhere
Promotion : None

-Advance Lance
Buy : 3
Sell : 2
Movement : sama dengan Lance, namun Advance Lance bisa bergerak mundur selain maju.
Capture : normal
Drop : anytime, anywhere
Promotion :
Promoted Advance Lance : sama dengan Gold General

Shougi My Introduction

Permainan shogi mirip seperti catur. Tujuannya juga sama, skak mat raja.
Papan shogi sedikit lebih besar dari catur
Kalo catur 8 x 8 kotak, maka shogi 9 x 9 kotak.

Setiap pemain dibekali 20 pieces, yakni 9 pawn, 1 Bishop, 1 Rook, 2 Lance, 2 Knight, 2 Silver general, 2 Gold general, dan 1 King

Untuk Susunan.
Setiap pemain memakai 3 deret horizontal sebagai markas atau tempat pieces-pieces tersebut diletakkan pertama kali. Kalau catur kan memakai 2 deret, sementara shogi 3 deret.

Susunannya :

Deret pertama (deret terbawah) :
Dari kiri ke kanan : Lance, Knight, Silver General, Gold General, King, Gold General, Silver General, Knight, Lance

Deret kedua (deret di atas deret pertama) :
Dari kiri ke kanan :
-Bishop ditempatkan di atas Knight sebelah kiri
-Rook ditempatkan di atas Knight sebelah kanan

Deret ketiga (di atas deret kedua)
Dari kiri ke kanan : 9 pawn

Movement
Berikut adalah cara bergerak masing-masing buah :
-Pawn bergerak satu langkah maju
-Bishop bergerak diagonal, sama seperti peluncur dalam catur
-Rook bergerak vertikal dan horizontal, sama seperti benteng dalam catur
-Lance bergerak hampir sama dengan Rook, bedanya Lance hanya bisa bergerak maju, tidak bisa mundur maupun bergerak ke samping.
-Knight bergerak hampir sama dengan kuda dalam catur. Bedanya, Knight di shogi hanya bisa bergerak maju dua langkah dan kiri selangkah, atau maju dua langkah dan ke kanan satu langkah.
-Silver General bergerak hampir sama dengan raja dalam permainan catur. Gerakannya hanya selangkah. Bedanya Silver General tidak bisa bergerak ke samping dan ke belakang. Tapi hanya bisa bergerak maju, maju diagonal, dan mundur diagonal.
-Gold General bergerak hampir sama dengan raja dalam permainan catur. Gerakannya hanya selangkah. Bedanya Gold General tidak bisa bergerak diagonal mundur. Tapi hanya bisa bergerak maju, maju diagonal, ke samping, dan mundur.
-King bergerak sama dengan King dalam catur. Dia bergerak selangkah maju, maju diagonal, ke samping, mundur, dan mundur diagonal.

Capture
Apabila di sepanjang jalur pergerakan yang legal dari sebuah piece, terdapat piece lawan, maka piece tersebut boleh meng-capture atau memakan piece lawan yang berada di jalurnya (sama dengan chess). Untuk pawn, hanya bisa mengcapture piece lawan yang berada di depannya.

Promotion
Dalam shogi, setiap piece selain King dan Gold General dapat berpromosi. Promosi dilakukan apabila piece yang bersangkutan bergerak masuk, bergerak di antara, atau bergerak keluar dari zona promosi. Zona promosi yaitu tiga deret teratas.
-Untuk Pawn, Lance, Knight, dan Silver General jika berpromosi maka pergerakannya akan berubah, yakni menjadi seperti gerakan Gold general. Pawn yang berpromosi disebut tokin, sedangkan Lance berpromosi menjadi Promoted Lance, Knight menjadi Promoted Knight, dan Silver menjadi Promoted Silver
-Untuk Bishop jika berpromosi akan tetap memiliki gerakan aslinya. Namun Bishop yang telah berpromosi juga mempunyai kemampuan untuk bergerak selangkah maju, menyamping, dan mundur. Bishop yang sudah berpromosi dinamakan Horse
-Untuk Rook jika berpromosi akan tetap memiliki gerakan aslinya. Namun Rook yang telah berpromosi juga mempunyai kemampuan untuk bergerak selangkah diagonal maju, dan selangkah diagonal mundur. Rook yang telah berpromosi dinamakan Dragon.

Mandatory Promotion
Apabila Pawn, Knight, dan Lance sudah tidak bisa lagi bergerak karena sudah di ujung jalur, maka piece tersebut harus berpromosi. Untuk Pawn dan Lance harus berpromosi jika sudah mencapai deret terakhir, sementara Knight harus berpromosi jika sudah mencapai dua deret terakhir.

Drop
Berbeda denga catur atau chess, dalam shogi kita bisa mempergunakan piece lawan yang sudah kita capture untuk menjadi buah kita. Hal ini lazim disebut drop.
-Setiap giliran satu drop
-Drop di zona promosi tidak akan mengakibatkan promosi langsung. Anda harus menunggu giliran berikutnya untuk berpromosi.
-Untuk Silver, Gold, Rook, dan Bishop tidak mempunyai aturan penempatan. Anda boleh men-drop kapan saja dan di mana saja.
-Untuk Lance, anda boleh men-drop kapan saja. Tetapi anda tidak boleh men-drop di deret horizonotal teratas atau terakhir. Karena tidak ada lagi yang langkah yang memungkinkan apabila anda men-drop di deret horizontal terakhir.
-Tidak boleh ada lebih dari satu pawn, dalam satu deret vertikal. Artinya anda tidak boleh men-drop pawn apabila di sepanjang deret vertikal di tempat yang anda inginkan, sudah terdapat UNPROMOTED pawn anda. Promoted Pawn (Tokin) tidak termasuk dalam peraturan ini. Anda juga tidak boleh men-drop pawn di deret horizontal terakhir, karena tidak ada langkah yang memungkinkan lagi untuk dijalankan setelah itu.
-Untuk Knight, anda boleh men-drop kapan saja. Tetapi anda tidak boleh men-drop di dua deret horizontal terakhir atau teratas.
-Anda boleh mempergunakan piece drop anda untuk men-check langsung raja lawan. Sedangkan untuk immediate check-mate, semua piece diijinkan untuk mempergunakan drop attack, kecuali pawn. Check mate dengan mempergunakan pawn hanya boleh dilakukan dengan menggerakkan pawn yang sudah ada.
-Apabila anda berhasil meng-capture promoted piece lawan, semisal Dragon, Horse, dan Tokin maka piece yang anda capture tersebut akan kembali ke posisi asal. Sehingga yang anda drop adalah Rook, Bishop, dan Pawn.

Goal
-Goal dalam permainan ini adalah men-check mate King lawan. Yakni mengancam King lawan dalam jalur salah satu piece kita, dan membuat tidak ada lagi jalan yang tersedia sehingga King lawan bisa selamat.
-Sama seperti chess, jika terdapat langkah yang diulang-ulang terus menerus (sekitar 3 atau 4 kali) maka dianggap draw. Draw juga bisa diperoleh lewat kesepakatan kedua pemain apabila sudah tidak terdapat cara lagi untuk men-checkmate King lawan bagi kedua pemain.
-Check yang beruntun atau terus menerus (perpetual check) akan menyebabkan pemain yang melakukan check tersebut secara otomatis kalah. Tidak jelas berapakah jumlah check terus-menerus yang dimaksud. Sekitar 4 atau 5 kali maybe >_>

21 Oktober 2008

The Alter Gate of Althema

What is this? Apa ini? Hmm......tepat! Ini adalah judul sebuah game yang merupakan sequel pertama dari unlimited-logy game RPG karya saya sendiri yang berjudul The Althema Chronicle. Meski nama Althema memang nampak familiar, namun isi cerita bahkan termasuk World Creation dan World System Cycle di dalamnya adalah murni pemikiran saya sendiri.

Ide ceritanya diambil dari un-finished novel saya yg berjudul "The Chaos". Jika anda memainkan game ini dan mengetahui ceritanya, maka anda tetap tidak akan mengetahui keseluruhan gambaran cerita dari Althema Chronicle itu sendiri. Sebab untuk sequel pertama ini saya malah mengambil setting peradaban akhir-akhir, dan bukan peradaban mula-mula Althema terbentuk

Apa itu Althema? Lain waktu saya akan post tentang Althema. Satu hal yang bisa saya bilang tentang game saya ini, selamat pusing! Karena isinya penuh dengan puzzle dan labyrinth ;)
Berhubung game ini sendiri masih dalam tahap awal proses pembuatan, dan saya juga masih memiliki tugas utama riset, maka game ini baru akan dilaunch agak lama. Entah kapan.

11 Oktober 2008

Kenshin Uesugi

Uesugi Kenshin (上杉 謙信?) (18 Februari 1530 atau 21 Januari tahun ke-3 era Kyōroku - 19 April 1578 atau 13 Maret tahun ke-6 era Tenshō) adalah daimyo zaman Sengoku dari provinsi Echigo.

Uesugi Kenshin menggunakan beberapa nama sepanjang hidupnya. Nama aslinya adalah Nagao Kagetora. Nama resmi sewaktu masih menggunakan nama keluarga Nagao adalah Taira no Kagetora, dan nama resmi yang dipakai sewaktu menggunakan nama keluarga Uesugi adalah Fujiwara no Masatora, sedangkan Fujiwara no Terutora adalah nama resmi yang dipakai sebelum menggunakan nama Uesugi Kenshin.

Lahir dari klan Nagao yang secara turun temurun menjabat shugo di provinsi Echigo. Kenshin menerima marga Uesugi dari ayah angkatnya yang bernama Uesugi Norimasa dan mewariskan jabatan Kantō kanrei (penguasa wilayah Kanto). Pada masa pemerintahannya, Echigo mengalami masa perang dan masa damai yang berulang-ulang akibat pertikaian berkelanjutan Uesugi Kenshin dengan Takeda Shingen dan Hōjō Ujiyasu.

Uesugi Kenshin dijuluki sebagai Harimau dari Echigo atau Naga dari Echigo karena keahliannya dalam seni berperang. Kenshin sendiri menyebut dirinya perwujudan dewa perang Bishamonten. Takeda Shingen yang mempunyai julukan Harimau dari Kai merupakan musuh besarnya. Di dalam pemerintahan Keshogunan Moromachi, Uesugi Kenshin merupakan pejabat Kantō kanrei yang terakhir.


Penguasa Echigo

Lahir tanggal 21 Januari tahun ke-3 era Kyōroku (1530) di Istana Kasugayama dari ayah bernama Nagao Tamekage yang menjabat shugodai provinsi Echigo. Setelah sang ayah wafat karena sakit di tahun 1536 dan jabatan katoku (kepala keluarga) diteruskan oleh kakak Kenshin yang bernama Nagao Harukage, Kenshin terpaksa mondok di kuil Risenji untuk belajar agama Buddha di bawah bimbingan pendeta Tenshitsu Kōiku.

Di sekitar tahun 1543 setelah diresmikan menjadi orang dewasa, Kenshin menyebut dirinya sebagai Nagao Kagetora dan menjadi penguasa Istana Tochio. Sementara itu, perang saudara terjadi di Echigo akibat kontroversi pengangkatan anak dari Date Tanemune oleh pejabat shugo yang bernama Uesugi Sadazane. Nagao Kagetora yang baru saja diresmikan sebagai orang dewasa terpaksa tampil untuk pertama kali dalam pertempuran karena sang kakak (Nagao Harukage) sakit-sakitan dan tidak dapat menumpas pemberontakan yang didalangi kalangan bangsawan di Echigo.

Pada tahun 1564, penguasa Istana Kurotaki yang bernama Kuroda Hidetada memimpin pemberontakan melawan klan Nagao. Kagetora menerima perintah dari Uesugi Sadazane untuk memimpin pasukan sebagai pengganti sang kakak Nagao Harukage. Pasukan Nagao yang dipimpin oleh Kagetora akhirnya berhasil mengalahkan pasukan Kuroda.

Pada tahun 1548 berkat jasa Uesugi Sadazane sebagai penengah, Nagao Harukage mengundurkan diri setelah menyerahkan jabatan kepala keluarga (katoku) kepada Nagao Kagetora yang saat itu berusia 19 tahun. Kagetora kemudian memasuki Istana Kasugayama dan menjabat shugodai provinsi Echigo. Dua tahun kemudian di tahun 1550, Sadazane wafat dengan tidak dikaruniai keturunan sehingga Kagetora berhasil menjadi penguasa provinsi Echigo.

Pewaris nama keluarga Uesugi

Pada tahun 1550, Nagao Masakage mengajak para pengikutnya melakukan pemberontakan karena tidak puas Nagao Kagetora berhasil menjabat kepala keluarga klan Nagao. Pemberontakan ini bisa diredakan Kagetora di tahun berikutnya. Sementara itu, Uesugi Norimasa pejabat Kantō kanrei (penguasa wilayah Kanto) yang berkedudukan di Kōzuke (Istana Hirai) diserang klan Gohōjō dari Odawara. Norimasa meminta pertolongan pasukan Kagetora untuk menghadapi pasukan klan Gohōjō. Kagetora langsung menanggapi permintaan bantuan Norimasa karena klan Hōjō memang selalu mengincar Echigo. Keberadaan Kōzuke juga penting sebagai wilayah penyangga bagi Echigo. Pasukan Kagetora berhasil menaklukkan pasukan Hōjō dan Norimasa kemudian bisa kembali ke Istana Hirai.

Pada tahun 1553, Kagetora bertugas ke Kyoto untuk Kaisar Gonara dan Ashikaga Yoshiteru yang merupakan shogun ke-13 dari Keshogunan Muromachi. Pada tahun yang sama, Murakami Yoshikiyo dan pengikutnya dari provinsi Shinano diserang oleh Takeda Harunobu (Takeda Shingen) dari provinsi Kai. Provinsi Shinano berhasil direbut oleh pasukan Takeda, sehingga Murakami Yoshikiyo dan pengikutnya datang meminta pertolongan Kagetora untuk merebut kembali Shinano. Kagetora menanggapi permintaan bantuan Yoshikiyo dan pasukan Uesugi dikerahkan untuk menghadapi pasukan Takeda. Pasukan Uesugi berhadap-hadapan dengan pasukan Takeda di tempat yang bernama Kawanakajima (sekarang berada di sebelah selatan luar kota Nagano, Prefektur Nagano). Pertempuran yang pertama kali antara pasukan Uesugi dan pasukan Takeda terjadi Kawanakajima pada tahun 1553. Pertempuran antara pasukan Takeda dengan pasukan Uesugi terkenal sebagai Pertempuran Kawanakajima yang pecah secara berulang-ulang hingga 5 kali di tahun 1553, 1555, 1557, 1561 dan 1564.

Pada tahun 1554, pengikut Kagetora bernama Kitajō Takahiro memimpin pemberontakan bekerja sama dengan Takeda Shingen. Kagetora turun sebagai pemimpin pasukan dan berhasil menumpas pemberontakan di tahun 1555. Pada tahun yang sama juga pecah Pertempuran Kawanakajima tahap kedua tanpa ada pihak yang kalah atau menang. Perdamaian bisa dicapai berkat jasa Imagawa Yoshimoto dari provinsi Suruga sebagai penengah dan pasukan kedua belah pihak ditarik mundur.

Pada tahun 1556, Kagetora secara tiba-tiba menyatakan niatnya untuk menjadi biksu di Gunung Hiei, melepas jabatan katoku dan mengundurkan diri sebagai penguasa Echigo. Kagetora sudah lelah secara fisik dan mental berperang menghadapi Takeda Shingen serta mengatasi pemberontakan yang dipimpin oleh pengikutnya sendiri Nagao Masakage, Kitajō Takahiro, dan Ōkuma Tomohide. Kagetora akhirnya membatalkan niat untuk menjadi biksu setelah berhasil dibujuk oleh pendeta Tenshitsu Kōiku dan Nagao Masakage.

Pada tahun 1559, Kagetora kembali bertugas di Kyoto untuk Ōgimachi dan shogun Ashikaga Yoshiteru. Kagetora menerima jabatan setingkat Kanrei dari shogun Yoshiteru. Pada tahun 1561, Kagetora memimpin pasukan berjumlah 10.000 prajurit untuk membantu pejabat Kantō Kanrei Uesugi Narimasa karena Istana Odawara lagi-lagi berhasil direbut oleh pasukan Hōjō Ieyasu. Pasukan Uesugi ternyata tidak juga berhasil untuk merebut kembali Istana Odawara. Setelah bertempur selama 1 bulan, pasukan yang dipimpin Kagetora terpaksa mundur ke Kamakura. Atas permintaan Uesugi Norimasa, Kagetora yang saat itu sedang berada di kuil Tsurugaoka Hachimangū (Kamakura) menerima jabatan katoku atas klan Yamauchi Uesugi dan mewarisi jabatan Kantō Kanrei. Sejak saat itu, Uesugi Kagetora dikenal dengan nama Uesugi Masatora.

Klan Nagao yang berasal dari keturunan klan Taira merupakan pengikut (kashin) dari klan Uesugi yang berasal dari keturunan klan Fujiwara. Ada pendapat yang mengatakan Nagao Kagetora yang berasal dari garis keturunan kashin dapat mewarisi nama keluarga Uesugi karena klan Nagao dan klan Uesugi masih terpaut hubungan darah. Penawaran anak angkat dari klan Satake ditolak oleh Norimasa, karena anak angkat dari klan Nagao lebih diharapkan oleh klan Uesugi. Dari garis keturunan pihak ayah Nagao Kagetora, klan Nagao masih mempunyai hubungan darah dengan klan Uesugi karena anak laki-laki klan Uesugi juga pernah menjadi anak angkat di klan Nagao.

Pertempuran Kawanakajima

Pertempuran Kawanakajima yang ke-4
Pertempuran Kawanakajima yang ke-4

Pada tahun 1561, pasukan Uesugi yang bermaksud merebut kembali Shinano lagi-lagi harus berhadapan dengan pasukan Takeda dalam Pertempuran Kawanakajima ke-4. Pertempuran berakhir tanpa ada pihak yang menang atau kalah. Pada akhirnya pasukan Uesugi hanya bisa menguasai sebagian wilayah Shinano bagian timur, sedangkan bekas wilayah kekuasaan klan Murakami dan klan Takanashi tidak berhasil direbut kembali. Pertempuran Kawanajima yang ke-5 kembali terjadi di tahun 1564, tapi tidak juga bisa menentukan pihak yang menang atau kalah.

Hōjō Ujiyasu memanfaatkan kesempatan untuk melakukan serangan balasan ke Echigo ketika Kenshin berkali-kali harus berhadapan dengan Takeda Shingen dalam Pertempuran Kawanakajima. Pada saat itu, Uesugi Kenshin yang sedang dikenal dengan nama Uesugi Masatora sekali lagi mengganti nama menjadi Uesugi Terutora untuk mengikuti nama shogun Ashikaga Yoshiteru. Sebagian besar wilayah klan Uesugi di wilayah Kanto berhasil direbut klan Gohōjō. Selama beberapa tahun, Terutora berusaha merebut kembali wilayah kekuasaannya tapi tidak berhasil. Akibat perang berkelanjutan untuk merebut wilayah yang telah direbut klan Gohōjō, Terutora gagal mengamankan wilayah kekuasaan yang masih dimiliki, misalnya Istana Karasawayama di Shimotsuke dan Istana Oda di Hitachi yang berkali-kali berganti kepemilikan dari klan Uesugi ke klan Hōjō dan sebaliknya. Pada akhirnya hanya sebagian kecil bagian timur provinsi Kōzuke yang tetap menjadi milik klan Uesugi.

Uesugi Terutora kemudian mengalihkan perhatian pada provinsi Etchū. Pada tahun 1568, pasukan Uesugi mulai menyerang Etchū. Pada tahun yang sama, salah seorang menteri bernama Honjō Shigenaga yang merupakan kaki tangan Takeda Shingen mengadakan pemberontakan yang gagal di tengah jalan. Di tahun berikutnya (1569), Honjō Shigenaga kembali melakukan pemberontakan tapi kembali dapat ditumpas pasukan Uesugi.

Pada tahun 1570, Terutora menjalin persekutuan dengan Hōjō Ujiyasu dengan maksud untuk mengepung Takeda Shingen dari dua front. Persekutuan dibuat dengan Hōjō Ujiyasu yang sebetulnya merupakan musuh besar Terutora. Pada saat itu, putra ke-7 dari Hōjō Ujiyasu yang bernama Hōjō Saburō dijadikan anak angkat. Terutora ternyata sangat menyukai putra angkatnya yang baru dan memperlakukan Saburō seperti layaknya anggota keluarga sendiri. Hōjō Saburō kemudian dikenal sebagai Uesugi Kagetora setelah Terutora memberinya nama Kagetora yang merupakan nama kecil Kenshin.

Pada saat itu, Uesugi Terutora juga mengganti nama menjadi Uesugi Kenshin.

Akhir hayat

Pada tahun 1571, persekutuan antara klan Uesugi dan klan Gohōjō bubar dengan wafatnya Hōjō Ujiyasu. Pada tahun 1572, Uesugi Kenshin menjalin persekutuan dengan Oda Nobunaga untuk menekan Takeda Shingen. Pada saat yang hampir bersamaan, Kenshin juga harus berhadapan dengan kekuatan pemberontak Ikko Ikki di Etchū.

Takeda Shingen tutup usia karena sakit di tahun 1573. Dengan hilangnya ancaman dari klan Takeda, Kenshin dengan mudah dapat menguasai provinsi Etchū dan bergerak maju menyerang provinsi Kaga.

Pada tahun 1574, Kenshin memimpin pasukan ke Kantō untuk bertempur melawan Hōjō Ujimasa. Pada saat itu, Kenshin juga perlu menghadapi kekuatan Oda Nobunaga yang semakin kuat dan telah menjadi ancaman. Pada tahun 1576, Kenshin membuat perjanjian perdamaian dengan pendeta Kennyo dari kuil Honganji sehingga perjanjian perdamaian dengan Nobunaga menjadi batal. Kenshin berhasil menjadi kekuatan anti Nobunaga yang harus diperhitungkan setelah bersekutu dengan kuil Honganji.

Kenshin dapat menguasai provinsi Noto setelah hancurnya Klan Hatakeyama di tahun 1577. Pada tahun yang sama, pasukan Uesugi dengan mudah berhasil mengalahkan pasukan Oda yang dipimpin Shibata Katsuie dalam Pertempuran Tetorigawa.

Pada tanggal 13 Maret 1578, Uesugi Kenshin meninggal karena sakit. Pada waktu itu Uesugi Kenshin masih berusia 49 tahun.

Sebelum wafat, Uesugi Kenshin sedang mempersiapkan ekspedisi panjang untuk menaklukkan wilayah yang dikuasai Nobunaga, dengan tujuan akhir Kyoto sekaligus menghabisi Oda Nobunaga. Ada juga pendapat yang mengatakan Kenshin sedang bersiap-siap melakukan penyerangan atas Kanto. Setelah wafatnya Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin, Oda Nobunaga kehilangan musuh yang patut diperhitungkan sekaligus merupakan kemunduran besar kekuatan anti Nobunaga.

Kepribadian

Uesugi Kenshin terkenal sangat berwibawa dan disenangi oleh pengikut klan Nagao dan kalangan bangsawan. Kenshin sangat memuja dewa perang Bishamonten, sampai-sampai pasukan Kenshin mengibarkan bendera perang bertuliskan (Bi?) yang merupakan aksara Kanji untuk Bishamonten.

Kenshin juga terkenal cerdas dalam soal taktik berperang dan pandai berdiplomasi dengan musuh sehingga selama hidupnya hampir selalu menang dalam pertempuran. Kenshin sekalipun tidak pernah kalah dalam berbagai pertempuran melawan Takeda Shingen dan Hōjō Ujiyasu yang merupakan musuh besarnya.

Pada usia 27 tahun, Kenshin sempat membuat gempar para pengikutnya atas keputusannya untuk menjadi biksu. Kelelahan fisik dan mental menghadapi para pengikutnya yang terus bertikai mungkin menjadi alasan Kenshin ingin meninggalkan kehidupan duniawi. Pendapat lain mengatakan semua ini cuma sandiwara Kenshin agar pengikutnya berhenti bertikai. Kelompok pengikutnya sampai mengeluarkan surat sumpah berisi janji setia karena kuatir terjadi huru-hara akibat mundurnya Kenshin.

Di masa kecilnya, Kenshin merupakan penganut agama Buddha aliran Sōtō hingga belajar Zen di kuil Risenji. Sewaktu bertugas di Kyoto, Kenshin belajar Zen di kuil Daitokuji beraliran Rinzai di bawah bimbingan biksu Tetsushū Sōkyū dan menerima nama Sōshin. Di akhir hayatnya, Kenshin menganut aliran Shingon. Kenshin menerima upacara Denpōkanjō dan mendapat gelar Ajari Gondaisōzu dari biksu Shōin di kuil Kongōbuji yang terletak di Gunung Kōya.

Ada pendapat yang mengatakan Kenshin pandai berperang tapi tidak cukup pandai dalam mengurus pemerintahan dalam negeri. Pendapat ini dibantah sejarawan yang menunjuk pada administrasi distribusi barang di provinsi Echigo yang begitu rapi sehingga pemerintah bisa menangguk keuntungan yang besar. Ketika Kenshin wafat, Istana Kasugayama dipenuhi perbekalan militer sebanyak 27140 ryō. Pengeluaran militer pasukan Uesugi sebagian besar berasal dari perdagangan.

Kisah kepahlawanan Uesugi Kenshin yang ditulis oleh sejarawan Rai Sanyō di zaman Edo memuji Kenshin yang pernah mengirimkan garam ke wilayah musuh besarnya yang sedang mengalami kelangkaan garam. Pendapat lain mengatakan, perdagangan garam dengan provinsi Kai yang merupakan wilayah Takeda Shingen memang tidak dilarang karena hasil penjualan bisa digunakan untuk pengeluaran militer. Perdagangan dengan wilayah musuh memang sempat membuat bingung samurai lokal di Echigo.

Sisi lain Uesugi Kenshin adalah sifatnya yang cepat marah. Di upacara pelantikannya sebagai Kantō Kanrei di tahun 1561, Kenshin marah atas kelakuan Narita Nagayasu penguasa Istana Oshi yang dianggap tidak sopan. Kenshin menganggap Nagayasu tidak tahu sopan santun karena hanya bersalam dengan menganggukkan badan dari atas kuda, sedangkan para bushi yang lain turun dari kuda untuk berlutut. Kenshin sampai memukul muka Narita Nagayasu dengan kipas lipat, sehingga Nagayasu yang merasa dipermalukan di depan para bushi langsung memimpin pasukannya kembali ke istana. Narita Nagayasu sebenarnya tidak melanggar kesopanan dan boleh-boleh saja memberi salam dari atas kuda. Nagayasu berasal dari keluarga terhormat yang merupakan keturunan dari klan Fujiwara. Anggota klan Narita bahkan boleh memberi salam dari atas kuda terhadap Minamoto no Yoshiie yang dianggap nenek moyang para samurai. Uesugi Kenshin justru yang tidak mengetahui tentang kebiasaan ini, sehingga para bushi daerah Kanto langsung merasa tidak suka terhadap Kenshin. Peristiwa ini nantinya menjadi masalah sewaktu Kenshin berusaha memperluas pengaruhnya di daerah Kanto.

Kenshin sedang makan sewaktu pengikutnya datang memberitakan kematian musuh besar Takeda Shingen. Kenshin begitu terkejut hingga sumpit yang sedang dipegangnya jatuh dan berkata sambil menangis tersedu-sedu "Laki-laki hebat telah meninggal (tiada akan ada gantinya)." Para pengikutnya menganjurkan Kenshin agar mengambil kesempatan wafatnya Shingen untuk menyerbu ke wilayah Takeda, tapi langsung ditolak Kenshin yang berpendapat perbuatan seperti itu kekanak-kanakan.

Kenshin selama hidupnya tidak pernah menikah, tapi memiliki 2 orang anak yang merupakan anak angkat: Uesugi Kagekatsu dan Uesugi Kagetora. Ada pendapat yang mengatakan Kenshin sewaktu muda pernah jatuh cinta kepada putri salah seorang musuhnya tapi ditentang habis-habisan oleh para pengikutnya. Kekasihnya lalu menjadi bikuni dan akhirnya bunuh diri sehingga Kenshin tidak pernah menikah. Ada pendapat yang mengatakan Uesugi Kenshin menderita kelainan interseksualitas (berkelamin ganda).

Penyebab kematian Kenshin merupakan teka-teki yang belum terpecahkan. Pendarahan dalam otak (Cerebral hemorrhage) akibat kebiasaannya menenggak minuman keras merupakan teori yang umum diterima oleh sejarawan. Sumber lain mengatakan Kenshin dibunuh ninja yang dikirim oleh Oda Nobunaga. Sumber lain mengatakan Kenshin meninggal akibat penyakit kandungan.

Puisi kematian Kenshin berbunyi "gokuraku mo, jigoku mo saki wa, ariake no, tsuki no kokoro ni, kakaru kumo nashi" (「極楽も 地獄も先は 有明の 月の心に 懸かる雲なし」? Di surga, juga di neraka sana, di saat dini hari, di dalam hati sang bulan, tiada diliputi awan) dan "yonjūkyū-nen, issui yume, ichigo eiga, ippai sake" (「四十九年 一睡夢 一期栄華 一盃酒」? Empat puluh sembilan tahun, bagai mimpi dalam tidur, kejayaan yang sekejap, secangkir sake).

Pasca kematian Kenshin

Setelah wafatnya Kenshin, terjadi perang saudara yang memperebutkan kedudukan pewaris kekuasaan. Kenshin mempunyai dua putra angkat, Uesugi Kagekatsu (anak dari kakak perempuannya yang bernama Sentōin dan Nagao Masakage) dan Uesugi Kagetora (anak dari Hōjō Ujiyasu). Pada tahun 1579 terjadi Perang Otate yang berakhir dengan tewasnya Uesugi Kagetora. Pengikut klan Uesugi yang bernama Shibata Shigeie memutuskan untuk berdiri sendiri, sehingga pasukan Oda yang dipimpin oleh Shibata Katsuie berhasil merebut provinsi Noto, Kaga hingga berhasil masuk ke dalam provinsi Etchū.

Pada akhirnya, kekuatan militer luar biasa yang dibangun oleh Kenshin habis tidak bersisa akibat perang saudara dan klan Uesugi pun mengalami kemunduran besar. Berkat usaha keras Naoe Kanetsugu dan Uesugi Kagekatsu berhasil membangun kembali kekuatan klan Uesugi dengan penerimaan 1.200.000 koku. Akibat berpihak pada kubu Pasukan Barat dalam Pertempuran Sekigahara, wilayah kekuasaan klan Uesugi ditukar dengan wilayah han Yonezawa yang hanya bernilai 300.000 koku dan terus berada di bawah kekuasaan klan Uesugi hingga Restorasi Meiji.

Pada zaman Edo, anak cucu Uesugi Kagekatsu yang menjadi penguasa Yonezawa terus mengagungkan jasa Uesugi Kenshin sebagai pendiri Yonezawa. Setelah Restorasi Meiji, di Istana Yonezawa dibangun kuil untuk Uesugi Kenshin yang diberi nama Uesugi Jinja. Kenshin secara anumerta menerima gelar Jūni-i (setingkat di bawah perdana menteri).

Lokasi makam

Jenazah Kenshin dimakamkan di dalam lingkungan Istana Yonezawa, tapi kemudian dipindahkan ke makam keluarga Uesugi (Uesugike Byōsho) bersama-sama dengan makam penguasa han Yonezawa dari generasi ke generasi. Makam Kenshin juga ada di Gunung Kasuga kuil Risenji (Prefektur Niigata, kota Jōetsu) dan Gunung Kōya. Pada tahun 1872, anak cucu Kenshin membangun Uesugi Jinja di kawasan Honmaru bekas reruntuhan Istana Yonezawa.

Uesugi Kenshin adalah wanita

Uesugi Kenshin senang memakai baju merah menyala yang hanya dipakai wanita. Selain itu, sebab kematian Uesugi Kenshin adalah penyakit kandungan. Dalam surat yang ditulis Kenshin kepada Ratu Spanyol, Kenshin juga menyebut dirinya sebagai "Bibi dari Kagekatsu", sehingga banyak orang yang berspekulasi bahwa Uesugi Kenshin adalah seorang wanita.

Pengikut

Daftar samurai lokal (kokujin) yang menjadi bawahan Uesugi Kenshin



08 Oktober 2008

Opini Go Jateng

Kemarin saya baru saja berbincang-bincang dengan rekan saya sesama pengurus klub go di Semarang. Kami memperbincangkan tentang persoalan di milis, dan semua rekan-rekan pengurus sepakat menyatakan kekecewaan mereka atas sebuah organisasi yang mengatasnamakan nama Indonesia tapi hanya concern dengan daerahnya sendiri. Sama sekali tidak memikirkan daerah yang "katanya" mau dibentuk pengurusan cabang.

Beberapa dari rekan saya malah lebih ekstrim lagi mengatakan agar Jawa Tengah tidak usah mendukung mereka sama sekali, karena menurut rekan saya tersebut mereka tidak pernah memikirkan kita sama sekali, padahal mereka bilang mereka pusat. Dan ada yg lantas mengusulkan, mungkin sudah saatnya kita klub-klub di daerah yang merasa terpinggirkan dan terabaikan agar membentuk organisasi sendiri. Yah saya rasa itu juga ide yang bagus.

Dan soal pengiriman perwakilan Indonesia ke turnamen-turnamen luar negeri, sesuai dugaan saya, benar-benar membawa dampak yang sangat buruk bagi moral rekan-rekan saya. Mereka jadi berpikiran kita tidak mungkin bisa menjadi wakil Indonesia di turnamen luar negeri, sebab yang hebat semakin terasah, dan yang lemah semakin tertinggal.

Saya pribadi punya pendapat, tidak ada yang salah dengan hal ini. Kalau rekan-rekan saya mengeluh tidak salah, tapi tindakan "individualisme" pusat juga tidak salah. Sebab rekan-rekan saya melihat organisasi pusat sebagai pusat yang seharusnya memberi bimbingan dan bantuan (minimal) dalam bentuk perhatian (concern) secara berkala. Yang diinginkan rekan-rekan daerah sebenarnya bukanlah bantuan materi, melainkan bantuan berupa rasa care, semisal pertanyaan sederhana "Bagaimana kabar daerah?" dan itu selalu dilakukan secara berkala. Mungkin milis sudah bisa menjadi solusi, tapi saya rasa pendekatan personal, misalkan berupa menghubungi langsung via e-mail ke orangnya langsung atau SMS atau telpon ke CP-CP di daerah-daerah saya rasa adalah hal yang bagus. Meski pusat tidak bisa membantu dalam bentuk materi, tapi dukungan dan support semacam itu sudah berdampak positif buat perkembangan daerah.

Dan menurut saya pribadi, pusat melakukan apa yang ada sekarang juga tidak salah. Sebab pusat sudah mempunyai tiga hal, dana (minimal ketimbang daerah mereka jauh lebih baik), SDM (pemain-pemain berkualitas), dan yang terpenting adalah authority (sebagai organisasi yang diakui secara Internasional). Tanpa daerah, pusat sudah bisa berdiri sendiri. Jadi kalau mereka sama sekali tidak memikirkan daerah itu hal yang manusiawi dan natural sebagai sifat manusia, yakni "individualis" atau mungkin agak kasarnya (maaf) "egois".

Tulisan ini diposting agar menjadi bahan renungan. Bagi yang merasa tersinggung, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Bagaimanapun ini hanyalah opini dan suara hati kami para pengurus Go di Jawa Tengah.
 
>