04 September 2008

Resep Anti Minder

Suatu ketika, saya yang seorang penikmat musik (terutama musik-musik soundtrack game) pernah merasa tergoda untuk menghasilkan sendiri musik yang saya ingin dengarkan. Saya coba men-download beberapa software composer dan berusaha membuat musik sendiri. Hasilnya, benar-benar mengecewakan....Saya tidak pernah bisa mewujudkan "impian dadakan" saya yang seketka ingin menjadi seperti Nobuo Uematsu yang handal menggubah alunan lagu yang indah dan dibayar mahal karenanya.

Di saat yang sama, saya pernah berlatih karaoke. Bukan karena hiburan, tapi saya menciptakan "motivasi dadakan" berdasar "impian dadakan" yang tiba-tiba ingin menjadi penyanyi. Meski saya sudah berpuluh=puluh kali berlatih bernyanyi, tetap saja suara saya fales. Nadanya ndak jelas dan tidak layak nyanyi. Itu semua terjadi karena saya seperti terkena "cinta monyet" dengan dunia tarik suara.

Mungkin kedua hal di atas pernah juga anda alami. Cinta monyet terhadap suatu bidang tertentu, yang jelas-jelas tidak anda kuasai; namun anda paksakan untuk anda kuasai karena anda melihat hasilnya saja tanpa memperhatikan (apalagi) menikmati prosesnya.
Saya percaya satu hal, bahwa di dunia ini tidak ada satu orangpun yang ditakdirkan untuk menguasai semua bidang yang ada di dunia ini. Justru jika orang itu menguasai semua bidang, maka pastinya tingkat penguasaannya akan sangat kecil jika dibandingkan dengan orang yg berspesialisasi di bidang tertentu. Alhasil maka tiap-tiap manusia memiliki kombinasi skill di bidang-bidang tertentu. Saya minder karena saya tidak kuasai musik dan menyanyi, yang jelas-jelas saya yakin saya tidak ditakdirkan untuk menguasai itu. Walau seharusnya saya tidak perlu minder, karena saya memiliki bidang yang pastinya tidak dikuasai oleh orang yang saya minderi itu.

Saya sangat tertarik dengan igo (silahkan lihad penjelasan apa itu go di http://senseis.xmp.net)
Tidak hanya saya, ada beberapa teman juga yang punya hobi dan minat yang sama. Ada yang masih pemula, tapi ada yang skillnya sudah lebih jauh di atas saya. Pernah saya merasa tidak berharga (minder) jika dibandingkan dengan orang-orang yang lebih hebat ini. Tapi saya sadari, bahwa nilai kami sama. Apa sebabnya? Karena sebagai peminat igo, kami memiliki skill dan minat serta hobi lain yang pastinya berbeda. Inilah apa yang akan saya sebut sebagai kombinasi skill. Tidak ada satu oarngpun yang mempunyai kombinasi skill yang sama. bahkan anak kembar saja terkadang punya hobi, minat, dan keterampilan (baca : skill) yang berbeda-beda. Jika anda membutuhkan sebuah kecongkakan demi membuat agar anda tidak merasa minder jika dibandingkan terhadap orang lain, maka anda bisa mempergunakan contoh statement seperti ini :
"Saya dan A memiliki hobi yang sama yaitu menyanyi. Tapi suara A lebih bagus jauh dari saya. Tapi saya jauh lebih pintar main gitar dari si A. Jadi saya tidak perlu minder dengannya."

Kalimat di atas adalah contoh kalimat yang diucapkan oleh seorang pria yang suaranya pas-pasan tapi suka menyanyi dan main gitar, terhadap teman wanitanya yang hobinya menyanyi (dengan suara yang lebih merdu dari si pria) dan menari. Si A (si wanita) bisa saja berucap, meski saya tidak bisa main gitar , tapi saya bisa menari. Jika dilihat dari kedua hal tersebut, siapa yang lebih hebat? Si wanita atau si pria? Mungkin anda akan menjawab si wanita, karena di bidang menyanyi dia "plus" terhadap si pria, dan di bidang menari dia "plus plus" terhadap si pria, meski soal main gitar dia "minus-minus" terhadap si pria.
Tapi :
1. secara logis, pasti masih ada banyak bidang lagi yang dikuasai si pria tapi tidak dikuasai oleh si wanita
2. jika dilihat dari nilai manfaat terhadap sesama, maka keduanya seimbang. Karena si pria bisa menjadi guru gitar bagi si wanita, dan si wanita bisa menjadi guru menari bagi si pria. Meskipun si wanita bisa juga menjadi sedikit guru menyanyi bagi si pria, tapi (setidaknya bagi saya) tidak membuat si wanita lebih baik dari si pria. Mereka sama baiknya, karena keduanya punya unique skill yang bisa mereka saling bagi tanpa mempedulikan banyaknya skill yang bisa mereka bagi.

Lalu bagaimana dengan anda? Pernahkah anda merasa minder dengan orang lain yang punya hobi sama dengan anda, dengan kemampuan yang lebih baik dari anda?
Jika anda pernah merasa seperti itu, maka anda pastinya belum menemukan kombinasi skill yang sudah ditakdirkan untuk anda miliki. Jika anda sadari bahwa setiap manusia mempunyai kombinasi-nya sendiri maka anda tidak perlu merasa minder lagi. Karena pasti ada hal-hal yang dia tidak bisa melakukannya lebih baik dari anda. Lalu apa yang harus anda temukan?

Ada dua hal berkaitan dengan ini, yakni nature dan interest. Nature bahasa kesehariannya lebih sering dikenal dengan nama "bakat". Sementara interest bahasa gampangnya adalah "hobi" atau "minat". Apa bedanya?
Nature menentukan seberapa cepat anda bisa menguasai suatu bidang, ketika anda belajar dari nol.
Sedangkan interest menentukan ketahanan anda, energy anda, stamina anda, yang berujung pada tahan-tidaknya anda, kuat-tidaknya anda ketika menjalani proses untuk menguasai skill tersebut.
Biasanya orang yang menyadari dia punya nature terhadap suatu bidang maka dia akan punya interest terhadap bidang itu. Tapi tanpa nature pun, seseorang bisa menguasai suatu bidang lewat interest. Bagaimana cara interest membawa anda menguasai bidang tersebut? Seperti yang dikatakan oleh Gai Sensei dalam Anime Naruto.....kerja keras!

Mudah-mudahan setelah anda membaca tulisan saya ini, anda bisa langsung menemukan kombinasi skill yang ditakdirkan untuk anda miliki. Dan setelah ini anda jadi tidak minder lagi terhadap orang lain yang lebih hebat adri anda di suatu bidang.
Untuk memulainya coba cari dulu apa interest anda. Selamat mencoba motivasi ini.

2 komentar:

Cozu mengatakan...

perkatan yang bagus dan menarik untuk di lihat.... bisa jadih inpirsai nih

Anonim mengatakan...

Oww.....Terima kasih :D

Saya memang hobi menulis pemikiran-pemikiran sendiri yang aneh dan gila. Saya punya beberapa pemikiran menarik lagi. Jadi tunggu aja artikel berikutnya dari saya ya ^^

 
>