30 Juli 2007

Review

Pada hari Selasa (24/7) kemarin, Mamamia Show memasuki edisi ke-5 nya. Tidak banyak kejutan yang terjadi di episode ini. Sebab, saya sudah meramalkan dari awal bahwa yang akan tereksekusi adalah Anti. Satu-satunya yang cukup mengejutkan saya di mamamia show kali ini adalah penampilan "aneh" Ajeng yang mendorongnya masuk zona kritis. Sedangkan kehadiran Anti dan Ecca di zona kritis tidak mengejutkan saya karena sesuai dengan yang saya ramalkan dari awal. Satu kontestan lain yang juga saya ramalkan masuk zona kritis, Nadia, malam itu selamat dari tiga terbawah.

Mytha
Penampilan ke-9 kontestan yang tampil malam hari itu, secara keseluruhan cukup baik. Mytha yang tampil pertama tetap stabil dengan kualitas vokalnya yang memukau. Lagu Inikah CInta yang dibawakannya semakin tambah enak didengar karena sudah diaransemen ulang dengan tempo yang lebih slow. Sang mama rupanya cukup pintar untuk mengetahui bahwa lagu-lagu dengan tempo demikian adalah "makanan empuk" bagi Mytha. Kostum dan rambut barunya pun tidak kalah memukaunya. Dengan vokal yang merdu dan penampilannya yang cantik malam itu, Mytha serasa ingin unjuk diri. Inilah Mytha sang calon Diva, calon jawara Mamamia!!
Satu hal yang perlu dicatat pada penampilannya kemarin adalah stage actnya. Ada penari latar yang seolah-olah sedang bercanda-canda dengannya dan yang lebih mengejutkan lagi ada seseorang yang sedang bermain basket di panggung. Menurut mamanya, dikisahkan bahwa Mytha sedang jatuh cinta dengan seorang pemain basket. Yang menjadi pertanyaan saya sekarang adalah perlukah drama/skenario yang seperti itu dihadirkan di atas pentas ketika seseorang sedang menyanyi?
Sama seperti pada episode-episode sebelumnya, kualitas vokal Mytha yang stabil dan khas mengantarkannya ke 8 besar dengan mudah.

Ratu
Ratu yang tampil kedua pun tidak mau kalah dari Mytha. Lagi-lagi sebuah lagu yang diaransemen ulang dengan tempo yang lebih slow. Lagu yang dibawakannya kali ini adalah Aku Cinta Padamu. Performanya kali ini juga cukup cantik. Namun sejujurnya, saya lebih senang ketika Ratu membawakan lagu Lilin-lilin Kecil pada beberapa episode yang lalu. Saya melihat penghayatan Ratu lebih "dapet" jika dibandingkan dengan performanya pada edisi ke-5 kali ini. Seperti pada performancenya ketika membawa lagu Lilin-Lilin Kecil, kali ini dia kembali tidak memakai penari latar, sehingga pandangan penonton bisa fokus sepenuhnya ke arah penyanyi.
Berkat lagu Aku Cinta Padamu yang dibawakannya, kualitas vokal Ratu dapat seutuhnya tergali dan tereksplor. Dengan modal vibra yang khas, Ratu lolos dengan mudah ke babak 8 besar

Ecca
Penampil ketiga adalah Ecca. Performa kedua kontestan yang sudah lebih dahulu tampil seharusnya membuat Ecca gugup. Tapi kita kenal siapa dia. Dia adalah Ecca yang polos dan lugu. Dia sama sekali tidak gentar menghadapi kekuatan lagu-lagu slow yang dibawakan oleh Mytha dan Ratu sebelumnya. Malah dia membuktikan bahwa lagu-lagu dengan irama riang dan ceria ternyata bisa juga memukau penonton, tentunya dengan cara yang berbeda. Secara individu kualitas vokal Ecca, yang membawakan lagu Doo Bee Doo, memang berada di bawah Mytha. Tapi dia memiliki "senjata" lain dalam bernyanyi, yaitu kepolosan dan keluguan seorang gadis yang beranjak tumbuh dewasa. Apalagi komunikasinya dengan audience pada malam itu adalah yang paling baik di antara kontestan lainnya. Foto-foto masa kecil Ecca yang ditampil pada slide di layar saat ia sedang bernyanyi, seolah menjadi kekuatan utama penampilan Ecca malam itu. Sophie sebagai dewan eksekutor pun tidak sanggup berkomentar karenanya.
Saya melihat mama Nita sebagai manajer Ecca sangat cerdik. Ia paham benar akan kondisi persaingan di mamamia show semakin sengit, terutama dari segi vokal. Maka perlu baginya untuk mensiasati agar putrinya memiliki nilai lebih dari segi yang lain. Dan saat sang mama mulai menemukan bahwa kepolosan dalam bernyanyi adalah senjata yang tepat, maka potensi Ecca yang satu ini terus dimunculkan dari episode ke episode. Meskipun pada malam hari itu senjata tersebut kurang berhasil bagi dewan eksekutor (Ecca masuk zona kritis), tapi berhasil bagi dewan juri vote lock. Buktinya nilai Ecca yang tertinggi di antara 2 "zoner kritis" lainnya.

Fiersha
Penampilan ke-empat. Saatnya sang bintang keluar dari panggung. Siapa lagi kalau bukan Fiersha sang bintang panggung. Lagu Air Mata Ibu pun mengalir dengan merdunya. Secara vokal, Fiersha tetap mampu memanjakan penonton di Balai Sarbini dan pemirsa di rumah. Namun stage act-nya pada malam hari itu, yang (lagi-lagi) cukup mengganggu bagi saya. Dengan adanya sang mama di atas pentas, penampil ke-empat kali ini ingin menyuguhkan keharuan perjuangan seorang mama membesarkan putrinya, dengan iringan air mata sang mama yang entah asli atau tidak. Overactingkah? (maaf bagi pendukung Fiersha, ini hanya opini saya semata)
Kostum yang dikenakan Fiersha kali ini agak lain dengan biasanya. Ditambah lagi dengan kacamata hitamnya mengingatkan kita pada sosok penyanyi tuna netra, Ramona Purba.
Keunggulan Fiersha dalam hal kestabilan vokal membuat penampilannya stabil dari episode ke episode. Dan pada episode kali inipun dia kembali tidak melakukan kesalahan. Tiket ke babak selanjutnyapun didapatnya secara mudah.

Nadia
Nadia tampaknya telah mulai belajar dari pengalaman dua episode terdahulu, di mana dia selalu masuk zona kritis. Terbukti dengan penampilannya kali ini yang mulai membaik. Zona kritis pun berhasil dilewatinya kali ini. Episode minggu lalu, Nadia mengusung Harajuku sebagai tema kostumnya. Pada penampilannya kali ini, dia kembali mengusung tema Jepang pada kostumnya, meskipun pada episode minggu lalu dia mendapat kritikan dari eksekutor. Tapi yang berbeda dari minggu lalu, Nadia memakai kostum tradisional Jepang, kimono. Sebuah kreatifitas yang patut diacungi jempol. Padahal, lagu Galau yang dibawakannya sama sekali tidak berhubungan dengan Jepang. Eksekutor Dani Ahmad menyatakan bahwa ini penampilan terbaik Nadia dari yang sudah-sudah. Keberhasilan Nadia masuk ke babak selanjutnya terasa melegakan, mengingat dia tidak sedang dalam kondisi fisik yang fit. Namun keadaanya yang demikian malah membuatnya seolah-olah perform 200 persen.

Anti
Anti dan Sakuranya adalah partisipan yang kurang beruntung pada malam itu. Lagu Sakura sebenarnya sudah dibawakannya dengan baik. Namun jika dibandingkan dengan partisipan-partisipan yang lain penampilan Anti cenderung biasa-biasa saja. Kostum yang dikenakannyapun agak aneh. Dari leher ke atas, mama Ella ingin mengusung tema Jepang. Namun lucunya pakaian salsa yang dikenakannya sama sekali tidak matching. Hal ini mendapat perhatian khusus dari eksekutor Arzetti yang memberi kritikan atas kostum Anti. Hiasan di kepala yang dikenakannyapun di mata saya terasa kurang sedap dipandang.
Seperti yang sudah saya perkirakan, Anti tidak punya sesuatu yang bisa ia jual lebih daripada kontestan yang lain. Dari segi vokal, jika ingin bersaing dengan Mytha, Fiersha, Ajeng dan Margareth, sejujurnya saya katakan Anti tidak punya kemampuan untuk itu. Bahkan menurut pendapat saya, vokal Anti masih kalah dibanding dengan Ratu. Lalu dari segi act, dia tidak memiliki potensi untuk bisa bersaing dengan keluguan dan kepolosan seorang Ecca atau keenerjikan seorang Ribka.
Meskipun gagal maju ke 8 besar, namun Anti dan pendukungnya tidak perlu kecewa. Kalah menang itu sudah biasa dalam sebuah kompetisi. Keberhasilannya sampai sejauh inipun menurut saya sudah layak mendapat acungan jempol.

Margareth
Menurut Eksekutor, penampilan Margareth kali ini adalah yang terbaik dari kontestan-kontestan yang lain. Lagu yang dibawakannya adalah lagu ciptaan salah satu eksekutor, Ahmad Dani, dan dipopulerkan oleh Agnes Monica. Saya melihat penampilan Margareth sedikit berbeda kali ini. Margareth selama ini saya kenal sebagai "the next Siti Nurhaliza" karena vokalnya mirip diva asal negeri Jiran tersebut. Tapi pada malam itu, suara "Siti Nurhaliza"-nya seolah tidak keluar. Mungkin saja karena ia bernyanyi dengan meniru gaya penyanyi aslinya, Agnes Monica. Tapi kelebihan Margareth yang lain, yakni dalam hal improvsiasi lagu, kembali dia tampilkan. Bahkan improvisasinya kali ini mendapat pujian khusus dari sang pencipta lagu, Ahmad Dani. Selain mendapat pujian, dia juga mendapat tiket ke babak 8 besar. Selamat buat Margareth!

Ajeng
Surprising Ajeng! Ajeng yang mengejutkan! Itulah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan penampilan Ajeng di konser Mamamia Show kali ini. Ajeng yang selama ini saya kenal bernyanyi dengan gaya dan vokal ala Ruth Sahanaya, seolah-olah ingin tampil beda kali ini. Bukan hanya itu saja, Ajeng juga untuk pertama kali mengeluarkan nada "mengambang", di awal-awal lagu Pergi Untuk Kembali yang dibawakannya.
Perubahan pada cara bernyanyi dan pemilihan lagu menjadi bahan pertanyaan para eksekutor, dan juga saya. Apakah Ajeng akan seperti ini seterusnya?
"Uji coba" Ajeng kali ini sungguh-sungguh menjadi bumerang, karena bukan hanya memaksa "si hitam manis" ini masuk ke zona kritis untuk pertama kali, namun juga sekaligus menggugurkan anggapan saya bahwa Ajeng adalah salah satu dari "The Big Four" yang "untouchable", tidak tersentuh, tidak mungkin masuk zona kritis paling tidak sampai babak 4 besar nanti. Meski masuk zona kritis, namun dewan juri vote lock sepertinya masih memberi kesempatan bagi Ajeng untuk tampil dan memeperbaiki diri di babak selanjutnya. Angka enam-enam yang didapat dari juri vote lock, menunjukkan bahwa 66% juri masih menginginkan Ajeng bertahan di pentas Mamamia Show.
Mudah-mudahan Ajeng dapat merubah penampilannya dan bisa lebih baik di episode selanjutnya.

Ribka
Kalau Margareth adalah best performer pilihan para eksekutor, maka Ribka adalah best performer pilihan saya. Saya memilih Ribka sebagai best performer tentu bukan tanpa alasan. Kontestan yang gaya dan vokalnya mirip Agnes Monica ini, menurut saya adalah performer yang paling mampu menyihir seluruh Balai Sarbini dengan penampilannya. Lagu Cinta Putih yang ia bawakan malam itu, benar-benar dihayatinya dengan baik. Kemampuan vokal dan powernya menurut saya sangat cocok dengan "roh" dari lagu tersebut.
Balutan gaun putih yang dikenakan Ribka malam itu membuat dirinya terlihat sangat anggun dan menawan.
Saya akui inilah penampilan terbaik Ribka selama pentas Mamamia Show. Penampilan yang sekaligus mengantarkannya lolos ke babak delapan besar.

Tidak ada komentar:

 
>