30 Juli 2007
Intermezzo
Andai kau ijinkan
Walau sekejap memandang
Kubuktikan kepadamu
aku memiliki rasa
Cinta yang kupendam
Tak sempat aku nyatakan
Kar'na kau t'lah memilih
Menutup pintu hatimu
Ijinkan aku membuktikan
Inilah kesungguhan rasa
Izinkan aku menyayngimu
Sayangku
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku
Dengarkanlah isi hatiku
(Interlude)
Cinta yang kupendam
Tak sempat aku nyatakan
Kar'na kau t'lah memilih
Menutup pintu hatimu
Ijinkan aku membuktikan
Inilah kesungguhan rasa
Izinkan aku menyayangimu
Sayangku
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku
Dengarkanlah isi hatiku
(Interlude)
Bila cinta tak menyatukan kita
Bila kita tak mungkin bersama
Ijinkan aku tetap
menyayangimu
Sayangku
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku
Dengarkanlah isi hatiku
Sayangku
Dengarkanlah isi hatiku
Cintaku
Dengarkanlah isi hatiku
Aku sayang padamu
Ijinkan aku membuktikan
14/7 - 20/7 (bagian kedua)
perjuangan sang merah putih. Tapi nggak begitu dengan Inyong. Si Inyong malah asyik nonton Fearless. Hebatnya lagi si Inyong nonton Feraless di komputerku, di sebelah TV yang lagi nyiarin Indonesia vs Arab Saudi. Jadi deh.....ciat-ciat!! Goooool!! Aneh kan?!
Waktu udah menunjukkan pukul 21.00 WIB. Babak kedua Indonesia vs Arab Saudi lagi berjalan setengahnya. Damn!! Aku malah mules....
Bapak penjual nasi goreng, lihatlah akibat perbuatanmu!
Setelah "boker" bentar, aku kembali nonton Indonesia vs Arab Saudi. Waktu aku selesai boker, si Inyong udah selesai nonton filmnya. Akhirnya dia ikutan nonton bola.
Lagi asyik-asyiknya bermimpi Indonesia bisa nahan Arab Saudi 1-1 (waktu itu kedudukannya memang 1-1) tiba-tiba datanglah gol dari Arab. Sial!! Itulah kata yang hanya bisa terucap dari mulutku. "Wah nggak konsen nih", kata si Inyong. "Iya, nggak minum Mizone (tiiiit dilarang menyebutkan merk) sih", timpalku. Wah sial, akhirnya Indonesia yang udah nunjukin performa bagus harus kalah juga dari Arab.
O iya, aku heran lho sama si Inyong. Manusia yang maniak DOTA ini kok ngerti juga Elie Aiboy ya?? Dia bilang dia penggemar beratnya.
Aku terkejut deh sama kamu nyong!
Akhirnya setelah bolanya selesai, si Inyong pulang. Yah jadi sendirian deh malam itu.
Untuk mengobati hati yang sepi, aku bernyanyi :
"Kirim aku malaikatmu
kar'na kusepi berada di sini
Dan di dunia ini
aku tak mau sendiri"
(To be Continued)
Intermezzo
Kemesraan
Suatu hari
di kala kita duduk di tepi pantai
Dan memandang
ombak di lautan yang kian menepi
Burung camar
terbang bermain di derunya air
Suara alam ini
hangatkan jiwa kita
Sementara
sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
mengalunkan melodi
tentang cinta
Ada hati
membara erat bersatu
Getar s'luruh jiwa tercurah saat itu
Reff:
Kemesraan ini
janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram di sampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Sementara
sinar surya perlahan mulai tenggelam
Suara gitarmu
mengalunkan melodi
tentang cinta
Ada hati
membara erat bersatu
Getar seluruh jiwa tercurah saat itu
Reff:
Kemesraan ini
janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram di sampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Reff:
Kemesraan ini
janganlah cepat berlalu
Kemesraan ini
ingin kukenang selalu
Hatiku damai
Jiwaku tentram di sampingmu
Hatiku damai
Jiwaku tentram bersamamu
Preview
Pada hari Selasa (31/7) besok, Mamamia Show akan memasuki babak 8 besar. Persaingan pun akan berlangsung semakin ketat. Delapan putri dan mamanya akan berjuang semaksimal mungkin guna mendapat tiket ke babak 7 besar.
Prediksi saya tentang siapa yang tereksekusi pun kali ini terancam meleset. Biasanya saya tidak pernah meleset dalam memprediksi tentang siapa yang bakal harus meninggalkan panggung Mamamia Show ini di episode-episode sebelumnya.
Ajeng
Berkaca pada penampilannya di Mamamia Show yang lalu, Ajeng akan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Saya sarankan agar dia membawakan lagu dari penyanyi-penyanyi yang bertipe power seperti Ruth Sahanaya atau Titi DJ. Dia akan sangat cocok dengan type lagu seperti itu.
Secara umum, saya tidak melihat akan ada kesulitan berarti bagi Ajeng untuk lolos ke babak 7 besar.
Ecca
Ecca akan mendapat kesulitan kali ini. "Senjata" Ecca, yang mengandalkan keimutannya, terbukti tidak mampu meluruhkan hati para eksekutor pada penampilannya di episode lalu. Agar bisa selamat dari zona kritis, Ecca harus membuat perubahan drastis.
Pada penampilannya di Mamamia Goes Two, Ecca terbukti mampu menyihir penonton dengan lagu "Kupu-Kupu"nya. Mungkin dia harus mencoba menyanyikan lagu yang setype dengan itu. Lagu Kembang Perawan dari Gita Gutawa bisa menjadi alternatif pilihan baginya. Sulit memang..
Tapi tidak ada salahnya untuk mencoba. Sekarang atau tidak sama sekali!
Ecca saya prediksi akan kembali masuk zona kritis pada malam besok. Tapi dia sepertinya masih dapat berharap dari para juri vote lock.
Fiersha
Untuk episode mendatang, Fiersha sepertinya akan lolos ke babak 7 besar dengan mudah. Tapi dia tetap harus berhati-hati. Ingat kasus Ajeng pada episode lalu. Seseorang yang diprediksi akan lolos dengan mudah bisa saja justru akan masuk ke zona kritis atau malah tereksekusi jika melakukan kesalahan. Fiersha harus tetap tampil maksimal di episode besok. Jika dia bisa membuat kejutan (positif) dengan menaklukan lagu-lagu yang belum pernah dia bawakan sebelumnya, maka dia akan semakin membuat terkesima para dewan eksekutor.
Margareth
Daripada berpikir lolos tidaknya dia ke abbak 7 besar, saya rasa Margareth lebih pantas untuk fokus mempertahankan gelar "Putri Berpenampilan Ekstra" yang diraihnya minggu lalu.
Sebab terlalu dini rasanya jika kita berpikir dia akan masuk zona kritis, apalagi sampai tereksekusi. Saran saya agar dia membawakan lagu Siti Nurhaliza, Bukan Cinta Biasa. Jika dia bisa memukau eksekutor dengan lagu tersebut, maka dia berpeluang untuk memeprtahankan gelarnya.
Mytha
Sama seperti Fiersha dan Margareth, Mytha juga tidak akan menemui kesulitan berarti untuk lolos ke babak 7 besar. Dan fokusnya untuk saat ini adalah merebut gelar "Puri Berpenampilan Ekstra" dari tangan Margareth. Lagu apa saja akan cocok dibawakannya pada episode besok. Namun alangkah baiknya jka dia membawakan lagu-lagu sendu. Dengan kualitas vokalnya, akan mudah baginya untuk "menyihir" penonton dengan lagu-lagu sendu.
Nadia
Penampilan Nadia masih belum stabil. Maka saya prediksi dia akan kembali ke zona kritis pada episode besok. Meskipun begitu tetap ada peluang baginya untuk selamat dari itu. Tapi saya belum melihat dia akan terksekusi pada episode kali ini. Sebab juri vote lock sepertinya masih menyukai wajah imutnya untuk bisa tampil di episode berikutnya.
Ratu
Meski mendapat pujian dari eksekutor pada episode lalu, Ratu tetap belum aman dan akan bersaing dengan Ribka untuk lolos dari zona kritis pada episode besok. Dia pernah membuat "kesalahan" dengan membawakan lagu Teman Tapi Mesra, yang terbukti dengan lagu tersebut menyeretnya ke zona kritis pada dua episode yang lalu. Peluang Ratu agar bisa selamat dari eksekusi adalah dengan tidak masuk zona kritis. Sebab jika dia masuk zona kritis, kemungkinan dia akan mendapat dukungan paling sedikit dibanding Nadia dan Ecca.
Ribka
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, Ribka akan bersaing dengan Ratu untuk selamat dari zona kritis pada episode besok. Tapi jika dia bisa tampil seeprti episode lalu (ketika dia mambawakan lagu Cinta Putih), maka sepertinya dia akan lebih berpeluang untuk lolos dari zona maut tersebut. Oleh karena itu, lagu yang bertipe sama dengan minggu lalu bsia menjadi pilihannya kali ini.
Overall :
Persaingan yang sangat ketat membuat saya hanya dapat memprediksi dua nama pasti yang akan masuk zona kritis, Nadia dan Ecca. Tapi sepertinya keduanya masih akan "ditolong" oleh juri vote lock. Sedangkan satu tempat lain di zona kritis akan diperebutkan oleh Ratu dan Ribka. Dan salah satu di anatara mereka berdualah yang saya prediksi akan keluar alias tereksekusi.
Sedangkan "Putri Berpenampilan Ekstra" saya prediksi akan kembali jatuh ke tangan Mytha atau Margareth.
Intermezzo
Sang Dewi ---by : Titi DJ---
Walaupun jiwaku pernah terluka
hingga nyaris bunuh diri
Wanita mana
yang sanggup hidup sendiri
di dunia ini
Walaupun t'lah kututup mata hati
Begitupun telingaku
Namun bila dikala cinta memanggilmu
Dengarlah ini
Walaupun dirimu tak bersayap
Ku akan percaya
Kau mampu terbang bawa
diriku
Tanpa takut dan ragu
Walaupun mulutku pernah bersumpah
tak sudi lagi jatuh cinta
Wanita seperti dirikupun ternyata
mudah menyerah
Walaupun kau bukan titisan dewa
Ku takkan kecewa
Kar'na kau jadikanku
sang dewi
Dalam k'har'man surgawi
(Interlude)
Walaupun dirimu tak bersayap
Ku akan percaya
Kau mampu terbang bawa
diriku
Tanpa takut dan ragu
Walaupun kau bukan titisan dewa
Ku takkan kecewa
Kar'na kau jadikanku
sang dewi
Dalam k'har'man surgawi
Review
Pada hari Selasa (24/7) kemarin, Mamamia Show memasuki edisi ke-5 nya. Tidak banyak kejutan yang terjadi di episode ini. Sebab, saya sudah meramalkan dari awal bahwa yang akan tereksekusi adalah Anti. Satu-satunya yang cukup mengejutkan saya di mamamia show kali ini adalah penampilan "aneh" Ajeng yang mendorongnya masuk zona kritis. Sedangkan kehadiran Anti dan Ecca di zona kritis tidak mengejutkan saya karena sesuai dengan yang saya ramalkan dari awal. Satu kontestan lain yang juga saya ramalkan masuk zona kritis, Nadia, malam itu selamat dari tiga terbawah.
Mytha
Penampilan ke-9 kontestan yang tampil malam hari itu, secara keseluruhan cukup baik. Mytha yang tampil pertama tetap stabil dengan kualitas vokalnya yang memukau. Lagu Inikah CInta yang dibawakannya semakin tambah enak didengar karena sudah diaransemen ulang dengan tempo yang lebih slow. Sang mama rupanya cukup pintar untuk mengetahui bahwa lagu-lagu dengan tempo demikian adalah "makanan empuk" bagi Mytha. Kostum dan rambut barunya pun tidak kalah memukaunya. Dengan vokal yang merdu dan penampilannya yang cantik malam itu, Mytha serasa ingin unjuk diri. Inilah Mytha sang calon Diva, calon jawara Mamamia!!
Satu hal yang perlu dicatat pada penampilannya kemarin adalah stage actnya. Ada penari latar yang seolah-olah sedang bercanda-canda dengannya dan yang lebih mengejutkan lagi ada seseorang yang sedang bermain basket di panggung. Menurut mamanya, dikisahkan bahwa Mytha sedang jatuh cinta dengan seorang pemain basket. Yang menjadi pertanyaan saya sekarang adalah perlukah drama/skenario yang seperti itu dihadirkan di atas pentas ketika seseorang sedang menyanyi?
Sama seperti pada episode-episode sebelumnya, kualitas vokal Mytha yang stabil dan khas mengantarkannya ke 8 besar dengan mudah.
Ratu
Ratu yang tampil kedua pun tidak mau kalah dari Mytha. Lagi-lagi sebuah lagu yang diaransemen ulang dengan tempo yang lebih slow. Lagu yang dibawakannya kali ini adalah Aku Cinta Padamu. Performanya kali ini juga cukup cantik. Namun sejujurnya, saya lebih senang ketika Ratu membawakan lagu Lilin-lilin Kecil pada beberapa episode yang lalu. Saya melihat penghayatan Ratu lebih "dapet" jika dibandingkan dengan performanya pada edisi ke-5 kali ini. Seperti pada performancenya ketika membawa lagu Lilin-Lilin Kecil, kali ini dia kembali tidak memakai penari latar, sehingga pandangan penonton bisa fokus sepenuhnya ke arah penyanyi.
Berkat lagu Aku Cinta Padamu yang dibawakannya, kualitas vokal Ratu dapat seutuhnya tergali dan tereksplor. Dengan modal vibra yang khas, Ratu lolos dengan mudah ke babak 8 besar
Ecca
Penampil ketiga adalah Ecca. Performa kedua kontestan yang sudah lebih dahulu tampil seharusnya membuat Ecca gugup. Tapi kita kenal siapa dia. Dia adalah Ecca yang polos dan lugu. Dia sama sekali tidak gentar menghadapi kekuatan lagu-lagu slow yang dibawakan oleh Mytha dan Ratu sebelumnya. Malah dia membuktikan bahwa lagu-lagu dengan irama riang dan ceria ternyata bisa juga memukau penonton, tentunya dengan cara yang berbeda. Secara individu kualitas vokal Ecca, yang membawakan lagu Doo Bee Doo, memang berada di bawah Mytha. Tapi dia memiliki "senjata" lain dalam bernyanyi, yaitu kepolosan dan keluguan seorang gadis yang beranjak tumbuh dewasa. Apalagi komunikasinya dengan audience pada malam itu adalah yang paling baik di antara kontestan lainnya. Foto-foto masa kecil Ecca yang ditampil pada slide di layar saat ia sedang bernyanyi, seolah menjadi kekuatan utama penampilan Ecca malam itu. Sophie sebagai dewan eksekutor pun tidak sanggup berkomentar karenanya.
Saya melihat mama Nita sebagai manajer Ecca sangat cerdik. Ia paham benar akan kondisi persaingan di mamamia show semakin sengit, terutama dari segi vokal. Maka perlu baginya untuk mensiasati agar putrinya memiliki nilai lebih dari segi yang lain. Dan saat sang mama mulai menemukan bahwa kepolosan dalam bernyanyi adalah senjata yang tepat, maka potensi Ecca yang satu ini terus dimunculkan dari episode ke episode. Meskipun pada malam hari itu senjata tersebut kurang berhasil bagi dewan eksekutor (Ecca masuk zona kritis), tapi berhasil bagi dewan juri vote lock. Buktinya nilai Ecca yang tertinggi di antara 2 "zoner kritis" lainnya.
Fiersha
Penampilan ke-empat. Saatnya sang bintang keluar dari panggung. Siapa lagi kalau bukan Fiersha sang bintang panggung. Lagu Air Mata Ibu pun mengalir dengan merdunya. Secara vokal, Fiersha tetap mampu memanjakan penonton di Balai Sarbini dan pemirsa di rumah. Namun stage act-nya pada malam hari itu, yang (lagi-lagi) cukup mengganggu bagi saya. Dengan adanya sang mama di atas pentas, penampil ke-empat kali ini ingin menyuguhkan keharuan perjuangan seorang mama membesarkan putrinya, dengan iringan air mata sang mama yang entah asli atau tidak. Overactingkah? (maaf bagi pendukung Fiersha, ini hanya opini saya semata)
Kostum yang dikenakan Fiersha kali ini agak lain dengan biasanya. Ditambah lagi dengan kacamata hitamnya mengingatkan kita pada sosok penyanyi tuna netra, Ramona Purba.
Keunggulan Fiersha dalam hal kestabilan vokal membuat penampilannya stabil dari episode ke episode. Dan pada episode kali inipun dia kembali tidak melakukan kesalahan. Tiket ke babak selanjutnyapun didapatnya secara mudah.
Nadia
Nadia tampaknya telah mulai belajar dari pengalaman dua episode terdahulu, di mana dia selalu masuk zona kritis. Terbukti dengan penampilannya kali ini yang mulai membaik. Zona kritis pun berhasil dilewatinya kali ini. Episode minggu lalu, Nadia mengusung Harajuku sebagai tema kostumnya. Pada penampilannya kali ini, dia kembali mengusung tema Jepang pada kostumnya, meskipun pada episode minggu lalu dia mendapat kritikan dari eksekutor. Tapi yang berbeda dari minggu lalu, Nadia memakai kostum tradisional Jepang, kimono. Sebuah kreatifitas yang patut diacungi jempol. Padahal, lagu Galau yang dibawakannya sama sekali tidak berhubungan dengan Jepang. Eksekutor Dani Ahmad menyatakan bahwa ini penampilan terbaik Nadia dari yang sudah-sudah. Keberhasilan Nadia masuk ke babak selanjutnya terasa melegakan, mengingat dia tidak sedang dalam kondisi fisik yang fit. Namun keadaanya yang demikian malah membuatnya seolah-olah perform 200 persen.
Anti
Anti dan Sakuranya adalah partisipan yang kurang beruntung pada malam itu. Lagu Sakura sebenarnya sudah dibawakannya dengan baik. Namun jika dibandingkan dengan partisipan-partisipan yang lain penampilan Anti cenderung biasa-biasa saja. Kostum yang dikenakannyapun agak aneh. Dari leher ke atas, mama Ella ingin mengusung tema Jepang. Namun lucunya pakaian salsa yang dikenakannya sama sekali tidak matching. Hal ini mendapat perhatian khusus dari eksekutor Arzetti yang memberi kritikan atas kostum Anti. Hiasan di kepala yang dikenakannyapun di mata saya terasa kurang sedap dipandang.
Seperti yang sudah saya perkirakan, Anti tidak punya sesuatu yang bisa ia jual lebih daripada kontestan yang lain. Dari segi vokal, jika ingin bersaing dengan Mytha, Fiersha, Ajeng dan Margareth, sejujurnya saya katakan Anti tidak punya kemampuan untuk itu. Bahkan menurut pendapat saya, vokal Anti masih kalah dibanding dengan Ratu. Lalu dari segi act, dia tidak memiliki potensi untuk bisa bersaing dengan keluguan dan kepolosan seorang Ecca atau keenerjikan seorang Ribka.
Meskipun gagal maju ke 8 besar, namun Anti dan pendukungnya tidak perlu kecewa. Kalah menang itu sudah biasa dalam sebuah kompetisi. Keberhasilannya sampai sejauh inipun menurut saya sudah layak mendapat acungan jempol.
Margareth
Menurut Eksekutor, penampilan Margareth kali ini adalah yang terbaik dari kontestan-kontestan yang lain. Lagu yang dibawakannya adalah lagu ciptaan salah satu eksekutor, Ahmad Dani, dan dipopulerkan oleh Agnes Monica. Saya melihat penampilan Margareth sedikit berbeda kali ini. Margareth selama ini saya kenal sebagai "the next Siti Nurhaliza" karena vokalnya mirip diva asal negeri Jiran tersebut. Tapi pada malam itu, suara "Siti Nurhaliza"-nya seolah tidak keluar. Mungkin saja karena ia bernyanyi dengan meniru gaya penyanyi aslinya, Agnes Monica. Tapi kelebihan Margareth yang lain, yakni dalam hal improvsiasi lagu, kembali dia tampilkan. Bahkan improvisasinya kali ini mendapat pujian khusus dari sang pencipta lagu, Ahmad Dani. Selain mendapat pujian, dia juga mendapat tiket ke babak 8 besar. Selamat buat Margareth!
Ajeng
Surprising Ajeng! Ajeng yang mengejutkan! Itulah pernyataan yang tepat untuk menggambarkan penampilan Ajeng di konser Mamamia Show kali ini. Ajeng yang selama ini saya kenal bernyanyi dengan gaya dan vokal ala Ruth Sahanaya, seolah-olah ingin tampil beda kali ini. Bukan hanya itu saja, Ajeng juga untuk pertama kali mengeluarkan nada "mengambang", di awal-awal lagu Pergi Untuk Kembali yang dibawakannya.
Perubahan pada cara bernyanyi dan pemilihan lagu menjadi bahan pertanyaan para eksekutor, dan juga saya. Apakah Ajeng akan seperti ini seterusnya?
"Uji coba" Ajeng kali ini sungguh-sungguh menjadi bumerang, karena bukan hanya memaksa "si hitam manis" ini masuk ke zona kritis untuk pertama kali, namun juga sekaligus menggugurkan anggapan saya bahwa Ajeng adalah salah satu dari "The Big Four" yang "untouchable", tidak tersentuh, tidak mungkin masuk zona kritis paling tidak sampai babak 4 besar nanti. Meski masuk zona kritis, namun dewan juri vote lock sepertinya masih memberi kesempatan bagi Ajeng untuk tampil dan memeperbaiki diri di babak selanjutnya. Angka enam-enam yang didapat dari juri vote lock, menunjukkan bahwa 66% juri masih menginginkan Ajeng bertahan di pentas Mamamia Show.
Mudah-mudahan Ajeng dapat merubah penampilannya dan bisa lebih baik di episode selanjutnya.
Ribka
Kalau Margareth adalah best performer pilihan para eksekutor, maka Ribka adalah best performer pilihan saya. Saya memilih Ribka sebagai best performer tentu bukan tanpa alasan. Kontestan yang gaya dan vokalnya mirip Agnes Monica ini, menurut saya adalah performer yang paling mampu menyihir seluruh Balai Sarbini dengan penampilannya. Lagu Cinta Putih yang ia bawakan malam itu, benar-benar dihayatinya dengan baik. Kemampuan vokal dan powernya menurut saya sangat cocok dengan "roh" dari lagu tersebut.
Balutan gaun putih yang dikenakan Ribka malam itu membuat dirinya terlihat sangat anggun dan menawan.
Saya akui inilah penampilan terbaik Ribka selama pentas Mamamia Show. Penampilan yang sekaligus mengantarkannya lolos ke babak delapan besar.
Intermezzo
Mengenangmu --by : Kerispatih--
Tak akan pernah habis air mataku
Bila kuingat tentang dirimu
Mungkin hanya kau yang tau
knapa sampai saat ini kumasih sendiri
Adakah di sana kau rindu padaku
meski kita kini ada di dunia berbeda
Bila masih mungkin waktu berputar
Kutunggu dirimu
Reff:
Biarlah kusimpan sampai nanti aku
kan ada di sana
tenanglah dirimu dalam kedamaian
ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi
namun cintamu abadi
Adakah di sana kau rindu padaku
meski kita kini ada di dunia berbeda
Bila masih mungkin waktu berputar
Kutunggu dirimu
Reff:
Biarlah kusimpan sampai nanti aku
kan ada di sana
tenanglah dirimu dalam kedamaian
ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi
namun cintamu abadi
(Intro)
Reff:
Biarlah kusimpan sampai nanti aku
kan ada di sana
tenanglah dirimu dalam kedamaian
ingatlah cintaku kau tak terlihat lagi
namun cintamu abadi
Resensi
Dewasa ini begitu banyak tayangan-tayangan ajang adu bakat menyanyi di televisi. Sebut saja Indonesian Idol di RCTI, KDI di TPI, Pop vs Dangdut di Lativi, Seleb Mendadak Dangdut di ANTV. Dulu pernah ada Akademi Fantasi (AFI) di Indosiar dan Kondang-in di Indoesiar. Namun di antara sekian banyak tayangan-tayangan kontes menyanyi tersebut, ada satu tayangan sejenis yang sangat menarik perhatian saya saat ini, yaitu Mamamia di Indosiar.
Acara yang tidak hanya merupakan ajang adu bakat menyanyi, tapi juga ajang kekompakan antara mama dan putrinya. Sebuah perbedaan yang tidak dimiliki oleh ajang-ajang adu bakat menyanyi yang lainnya. Rangkaian ajang Mamamia diawali dengan audisi yang melibatkan ribuan pasang peserta mama dan putrinya. Para peserta tersebut awalnya disaring sampai terkumpul 75 besar. Dari 75 besar kemudian tersaring lagi sampai 25 besar. Proses penyaringan dilanjutkan
dengan menyaring dari 25 besar hingga kke 10 besar. Proses penyaringan ini ditayangkan secara live di Indosiar pada awal Juni lalu melalui sebuah acara yang bernama "Mamamia Goes Two"
Mamamia Goes Two berlangsung selama lima hari, dari hari Senin hingga Jum'at. Setiap hari ditampilkan lima peserta yang akan diambil dua yang terbaik di antara mereka.
Setelah sepuluh besar pasang peserta terkumpul, lalu panitia memutuskan untuk menambahkan 3 pasang peserta lagi, terambil dari 25 besar yang gagal lolos ke babak 10 besar. Lima belas pasang Mamamia tersebut kemudian diadu lagi dalam sebuah babak yang dinamakan babak playoff, juga ditayangkan di Indosiar.
Lalu akhirnya terkumpullah 13 besar pasang mamamia yang akan mengikuti babak utama "Mamamia Show", tayang setiap Selasa malam pukul 19.00 WIB di Indosiar.
Saat ini Mamamia Show sudah memasuki babak 8 besar. Sudah ada 5 pasang yang terbuang atau istilahnya terksekusi. Mereka adalah Vira, Disti, Sheila, Cinta, dan Anti.
Mamamia Show memang terasa unik buat saya, karena selain mengangkat keakraban antara mama dan putrinya, ajang yang hanya boleh diikuti oleh remaja putri berusia antara 13 - 17 tahun ini juga memiliki sistem penjurian yang berbeda.
Di tengah maraknya sistem penjurian dengan menggunakan SMS dari masyarakat, Mamamia justru berani tampil beda dengan menggunakan 100 juri (istilahnya juri vote lock) yang terambil dari berbagai lapisan masyarakat dan dipastikan tidak ada hubungan kekerabatan dengan peserta.
Penjurian mamamia dilakukan setelah semua kontestan (yang tampil hari itu) bernyanyi.
Mereka harus menyatakan kesukaan atau ketidaksukaan mereka terhadap setiap pasangan yang tampil melalui sebuah tombol yang ada di tempat duduk mereka.
Pada babak Mamamia Goes Two, tugas juri vote lock adalah memilih 2 pasang yang akan maju ke babak selanjutnya. Sementara pada babak playoff, mereka harus memilih satu pasang putri dan mamanya.
Selain dengan juri vote lock, penjurian juga dilakukan dengan melibatkan juri komentator yang disebut eksekutor. Ini hanya terjadi di babak Mamamia Show. Para eksekutor akan memberi komentar pada setiap pasang Mamamia dan di akhir penampilan seluruh peserta, para eksekutor akan memilih 3 pasang peserta untuk masuk ke "zona kritis" dan memilih putri berpenampilan terbaik.
Mereka yang ada di zona kritis akan dipilih (oleh juri vote lock) dua yang terbaik untuk masuk ke babak selanjutnya, dan satu pasang yang harus keluar atau terksekusi.
Para eksekutor, yang terdiri dari empat orang public figure, bertugas untuk memberikan komentar yang berbeda sesuai dengan bidang mereka.
Para eksekutor tersebut terdiri dari
1. Ahmad Dhani (personil DEWA 19), bertugas memberikan komentar tentang vokal masing-masing peserta
2. Arzeti Bilbina (model profesional), bertugas memberikan komentar tentang kostum masing-masing peserta
3. Helmy Yahya (presenter kondang), bertugas untuk memberikan komentar soal manajemen sang mama
4. Sophia Latjuba (pesinetron), bertugas untuk memberikan komentar soal acting masing-masing peserta di panggung
Nah, bagaimana? Setelah anda membaca resensi saya di atas, tertarikkah anda untuk menyaksikannya?
Meskipun gaungnya tidak semeriah Indonesian Idol atau KDI, tapi Mamamia memiliki kualitas yang tidak kalah bergengsinya dengan kedua ajang tersebut.
Jadi pastikan anda menyaksikan Mamamia Show setiap Selasa pukul 19.00 WIB di Indosiar.
Rapublik BBM vs Republik Mimpi
Acara ini menurut saya cukup menghibur, namun masih ada kekurangan-kekurangan yg harus diperbaiki.
Jika dibanding dengan pendahulunya, yaitu Republik BBM, maka acara ini masih kalah elegan.
Pada acara Republik BBM, kehadiran Wapres Ucup Kelik sangat membantu mengangkat pamor acara ini. Kelucuan-kelucuannya selalu dinanti pemirsa setianya.
Sedangkan di acara Republik Mimpi a.k.a News.Com kelucuan-kelucuan seperti di Republik BBM tidak akan nampak. Kelakar-kelakar dari Wapres Jarwo Kwat, yg kerap menggunakan jargon "that's right brother", hanya membuat saya tersenyum (bukan tertawa). Dan kelakar-kelakar itupun terasa sangat membosankan. Saya heran, kenapa masih ada penonton (dalam hal ini mahasiswa) yang tertawa mendengar kelakar semacam itu? Mungkinkah tertawa mereka tidak lepas dari hati nurani yang terdalam? Mungkinkah tertawa mereka itu hanya untuk meramaikan suasana?
Dan yang lebih parah lagi di News.Com, mereka terlalu sering mencampuri urusan luar negeri, yaitu urusan negara tetangga mereka Indonesia.
Lalu apa pekerjaan menteri dalam negeri mereka? Apakah jangan-jangan mereka tidak memiliki menteri dalam negeri?
Lagi, satu hal yang saya kurang suka dari acara ini adalah, teriakan-teriakan "huuuu" dari mahasiswa jika ada suatu opini negatif dilontarkan oleh personil Republik Mimpi. Menurut hemat saya, teriakan "huuu" tidak mencerminkan intelektualitas mahasiswa. Dan menurut formilnya, layakkah teriakan-teriakan tersebut dilontarkan oleh mahasiswa sebagai rakyat Republik Mimpi di depan presiden mereka sendiri? Meskipun yang diteriaki tentu bukan presidennya.
Secara nyata saya sebutkan beberapa perbedaan pada kedua acara ini :
1. Bidang Pembahasan
Republik Mimpi terlalu mengurusi urusan negara tetangganya, Indonesia. Dapat dilihat dari berita-berita yang dibacakan penasehat Efendi Gazali, yaitu berita-berita dari Indonesia. Mereka bahkan pernah keceplosan beberapa kali menyebut negara mereka sebagai negara Indonesia
Sedangkan pada Republik BBM, acara lebih banyak berkutat pada urusan dalam negeri. Rapat kabinet dan pencarian menteri adalah buktinya. Mereka selalu konsisten menyebutkan bahwa negara mereka adalah negara BBM. Jika terjadi kesalahan penyebutan, kesalahan biasanya langsung diralat.
2. Format Acara
Republik BBM selalu menggunakan rapat kabinet. Yang berarti juga, mereka serius mengurusi masalah dalam negeri
Republik Mimpi menggunakan format kantor berita. Dan uniknya berita-berita negara tetanggalah yang selalu dilaporkan.
3. Penggunaan nama-nama negara yang diplesetkan
Di Republik BBM ada beberapa nama negara tetangga yang dipelesetkan, salah satu contohnya yaitu Australia menjadi Aussekali. Penggunaan nama ini lebih memperhalus kritikan-kritikan, sindiran-sindiran kepada negara yang bersangkutan.
Di Republik Mimpi tidak terdapat penggunaan nama negara yang diplesetkan. Sehingga kesannya kritikan-kritikan kepada negara tetangga disampaikan secara lebih frontal, lebih pedas, dan lebih berani.
Persamaan antara Republik Mimpi dan Republik BBM adalah peran Wapres. Di acara Republik BBM, peran Wapres Ucup Kelik adalah mengembalikan suasana yang mulai terlihat serius, agar kembali ke jalurnya yaitu jalur humor. Kemampuan Ucup Kelik sebagai "maestro plesetan" dalam memainkan kata-kata, patut diacungi jempol. Terlihat jelas bagaimana Kelik juga mampu mempermainkan perasaan penonton lewat permainan kata-kata. Awalnya semua orang mendengarkannya serius, namun selalu saja diakhiri oleh gelak tawa lepas. Sebagai contoh, saya masih ingat tentang leluconnya tentang pengangguran. "Saat ini pengangguran tidak hanya didominasi oleh anak muda saja, tapi orang tua juga. Itu contohnya nganggur cap Orang Tua". Penonton yang mendengarnya awalnya terlihat serius dan sedikit mengerenyitkan dahi. Namun setelah mendengar "nganggur cap Orang Tua" tadi, tawa pun meledak ke seantero studio.
Wapres Jarwo Kwat di Republik Mimpi sebenarnya juga punya peran yang sama dengan Ucup Kelik. Namun gaya melucu yang masih kalah dibanding Ucup Kelik membuat perannya ini dibagi ke koleganya, Guru Bangsa Gus Pur. Malah menurut saya peran Gus Pur bisa secara sempurna menggantikan Wapres Jarwo Kwat. News.Com edisi Minggu kemarin (22/7) contohnya. Saya bahkan tidak menyadari jika Wapres saat itu tidak hadir, sebelum saya menyaksikan kembali tayangan ulangnya pada keesokan harinya. Sebab edisi Minggu kemarin, justru lebih lucu dari edisi-edisi sebelumnya.
Meski tulisan saya ini bernada mengkritik, bukan berarti saya tidak menyukai acara Republik Mimpi. Sebab saya melihat ada nilai lebih dari acara ini. Yaitu kehadiran tambahan tokoh-tokoh plesetan seperti Gus Pur, Harun al Jaim, dan juru bicara untuk orang tidak mampu -Isa Marshanda-
Sebenarnya ketika acara Republik Mimpi ini digelar pertama kali, harapan saya adalah penyempurnaan dari Republik BBM. Tapi ternyata apa boleh buat ternyata Republik Mimpi adalah reformasi total dari Republik BBM, bukan penyempurnaan.
Saya hanya bisa berharap suatu hari nanti acara Republik BBM dapat kembali muncul di layar televisi, menyaingi Republik Mimpi.
Intermezzo
OST : Cinta pertama
Sejak ia pergi
dari hidupku
kumerasa sepi
Dia tinggalkanku sendiri
di sini
tanpa satu yang pasti
Aku tak tahu harus bagaimana
Aku merasa tiada berkawan
Selain dirimu
selain cintamu
Reff:
Kirim aku malaikatmu
biar jadi kawan hidupku
Dan tunjukkan jalan yang memang
kau pilihkan untukku
Kirim aku malaikatmu
Kar'na kusepi berada di sini
Dan di dunia ini
aku tak mau sendiri
Tanpa terasa kuteteskan
air mata ini
Yang tiada berhenti mengiringi
kisah di hati
Aku tak tahu harus bagaimana
Aku merasa tiada berkawan
Selain dirimu
selain cintamu
(back to Reff)
14/7-20/7 (bagian pertama)
Salah satu hobiku adalah nonton film. Jika ada waktu luang dan tentunya lagi surplus finansial, biasanya aku selalu meminjam film di rental terdekat (dilarang menyebutkan merk!!!). Nah, karena rumah kosong, sepi, males, mau ngapain nih yaaa, makanya kuputuskan meminjam film. Waktu itu aku ditemani si Inyong. Aku meminjam 5 film kalo gak salah. Sebenernya sih cuma 4 film, tapi bonus satu. Yang kupinjam pertama (dapat pada pandangan pertama) adalah film yang lama ingin kutonton, Cinta Pertama. Waduh basii banget emang....Tapi mau gimana lagi, berhubung masih jomblo, jadi waktu diputer di bioskop gak nonton (film begituan mesti ditonton berudaan bareng pacar wakakaka....). Hati ini jadi panas rasanya setelah mendengar si Inyong berkata : "film itu udah kutonton di bioskop jaman dulu bareng cewekku....wakakaka.."
Tapi biar ajalah....gak urusan sama si Inyong. Wah, pecarian film kedua kembali berlanjut. Wajah ganteng mas Steven Seagal (idolaku) terpampang di depan mata, dengan film yang belum pernah kutonton....Attack Force. Sumpah....film ini keren abiz!!!! Wajib ditonton bagi penggemar mas Seagal. Tapi buat yg alergi liat darah mending gak usah deh.
Pencarian film pun berlanjut pada film yang ketiga.
Lagi-lagi kutemukan wajah idolaku di salah satu rak. Yap, kali ini judulnya beda. Namanya Shadowman. Film inipun nggak kalah dengan Attack Force, tapi kayanya ceritanya agak basi deh. Aku udah sering liat cerita model Shadowman kaya gini.
Nah setelah dapet 3 film, tiba-tiba si Inyong ngerengek-rengek minta film yang judulnya Fearless. Yang main Jet Li. Sebenernya sih aku suka juga Jet Li, tapi di sini peran Jet Li jadi kaya si Wong Fei Hung. Cerita Cina jama dulu. Kalao yang ini aku nggak begitu suka.
Tapi aku kasian liat si Inyong. Jadinya ya kupinjem juga. Yah setelah dibawa ke counter tiba-tiba si mbaknya ngomong "mas gratis satu lagi minjemnya..."
Wah, akhirnya jadilah kita kelabakan sana-sini nyari film bonusan.
Aduh....akhirnya ketemu film yang judulnya Weather Man (Nicholas Cage). Tapi sayang....yang ini nggak sempet ketonton. Pas mau mbayar , tiba-tiba ngeliat film "Click" film yang kata si Romand bagus dan wajib ditonton. Tapi sayang di depan cover nya ada tulisan "Sorry I'm Out" (pembaca pasti bisa menebak di rental mana saya pinjem film). Yah akhirnya gak jadi deh nonton Click-nya. Hikz..hikz..
Akhhh.....akhirnya selesai juga proses peminjaman film. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Mesti cepet pulang karena harus nonton Indonesia vs Arab Saudi. Sayang nya belum makan malam, jadi perjalanan kamipun dilanjutkan dengan menuju warung makan
terdekat dari rumah. Warung nasi goreng jadi pilihan utama (nyum....slurp)
(To be continued)
Kata-kata pembuka
Setahun rasanya hamba tidak berkarya. Di dunia maya. Pikiran ini hampa rasanya.
Bukan hamba tidak dapat berkata. Namun tiada kata bermakna yang hinggap ke kepala.
Sungguh sulit rasanya pikiran ini. Memfokuskan diri, menggapai untaian kata berarti.
Akhirnya hanya ini. Yang hamba bisa persembahkan, sebuah puisi.
Tuk mengawali hari demi hari. Di sini, sepi, sendiri......
Selamat mengawali
renungan demi renungan
yang tak pasti
selamat menikmati
yang hamba persembahkan
semoga tuan senang hati