Kemarin saya baru saja berbincang-bincang dengan rekan saya sesama pengurus klub go di Semarang. Kami memperbincangkan tentang persoalan di milis, dan semua rekan-rekan pengurus sepakat menyatakan kekecewaan mereka atas sebuah organisasi yang mengatasnamakan nama Indonesia tapi hanya concern dengan daerahnya sendiri. Sama sekali tidak memikirkan daerah yang "katanya" mau dibentuk pengurusan cabang.
Beberapa dari rekan saya malah lebih ekstrim lagi mengatakan agar Jawa Tengah tidak usah mendukung mereka sama sekali, karena menurut rekan saya tersebut mereka tidak pernah memikirkan kita sama sekali, padahal mereka bilang mereka pusat. Dan ada yg lantas mengusulkan, mungkin sudah saatnya kita klub-klub di daerah yang merasa terpinggirkan dan terabaikan agar membentuk organisasi sendiri. Yah saya rasa itu juga ide yang bagus.
Dan soal pengiriman perwakilan Indonesia ke turnamen-turnamen luar negeri, sesuai dugaan saya, benar-benar membawa dampak yang sangat buruk bagi moral rekan-rekan saya. Mereka jadi berpikiran kita tidak mungkin bisa menjadi wakil Indonesia di turnamen luar negeri, sebab yang hebat semakin terasah, dan yang lemah semakin tertinggal.
Saya pribadi punya pendapat, tidak ada yang salah dengan hal ini. Kalau rekan-rekan saya mengeluh tidak salah, tapi tindakan "individualisme" pusat juga tidak salah. Sebab rekan-rekan saya melihat organisasi pusat sebagai pusat yang seharusnya memberi bimbingan dan bantuan (minimal) dalam bentuk perhatian (concern) secara berkala. Yang diinginkan rekan-rekan daerah sebenarnya bukanlah bantuan materi, melainkan bantuan berupa rasa care, semisal pertanyaan sederhana "Bagaimana kabar daerah?" dan itu selalu dilakukan secara berkala. Mungkin milis sudah bisa menjadi solusi, tapi saya rasa pendekatan personal, misalkan berupa menghubungi langsung via e-mail ke orangnya langsung atau SMS atau telpon ke CP-CP di daerah-daerah saya rasa adalah hal yang bagus. Meski pusat tidak bisa membantu dalam bentuk materi, tapi dukungan dan support semacam itu sudah berdampak positif buat perkembangan daerah.
Dan menurut saya pribadi, pusat melakukan apa yang ada sekarang juga tidak salah. Sebab pusat sudah mempunyai tiga hal, dana (minimal ketimbang daerah mereka jauh lebih baik), SDM (pemain-pemain berkualitas), dan yang terpenting adalah authority (sebagai organisasi yang diakui secara Internasional). Tanpa daerah, pusat sudah bisa berdiri sendiri. Jadi kalau mereka sama sekali tidak memikirkan daerah itu hal yang manusiawi dan natural sebagai sifat manusia, yakni "individualis" atau mungkin agak kasarnya (maaf) "egois".
Tulisan ini diposting agar menjadi bahan renungan. Bagi yang merasa tersinggung, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Bagaimanapun ini hanyalah opini dan suara hati kami para pengurus Go di Jawa Tengah.
08 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar