Hmm.....bicara soal Handicap, setiap orang punya penafsiran yang berbeda-beda soal kata yang satu ini.
Bagi orang awam, Handicap sama dengan cacat (di-Indonesiakan). Bagi seorang pe-golf, Handicap berarti tingkat kesulitan (disesuaikan dengan medan-nya). Sementara bagi pemain igo, Handicap adalah sebuah cara untuk membuat permainan seimbang jika terdapat gap skill antara kedua pemain yang bertanding.
Bicara-bicara soal Handicap yang terakhir ini, ternyata pak Ketua saya juga sependapat dengan saya. Handicap merubah style kita jadi cenderung bertahan. Aneh....di mana-mana beban biasanya ada pada pemain yang memberi (karena pemain yang memberi handicap lebih hebad). Tapi pada kenyataannya beban justru lebih banyak pada si penerima (karena si penerima merasa sudah unggul dulu, dan harus mempertahankan keunggulannya selama permainan)
Bayangkan !!! Jika anda sudah menguasai Life and Death (Istilah JGC disebut juga dengan Mikro) berhadapan dengan pemain yang baru tau dasar-dasarnya, maka saya jamin handicap 9 tidak akan cukup untuk menyeimbangkan kemampuan mereka.
Karena dari teori saja sudah terdapat perbedaan. Oleh karena itu daripada Handicap, lebih baik coba buad agar kedua pemain yg bertanding punya level teori yang sama.
Nah kalo level teori sudah sama, tinggal kemampuan implementasinya saja. DAn lagi-lagi sistem Handicap kurang efektif menurut saya. Karena pasti akan merubah style dan pola pikir kita.
Lalu apakah yang efektif itu??
Tidak lain dan tidak bukan adalah sistem Tagasaki. Meski pada awal-awalnya akan terasa "sakit" buat si "lemah", tapi si "lemah" tadi akan mendapat buah yang manis akibat rasa sakit yang diderita tadi.
Dan perlu diketahui, bahwa saya belajar igo dari awalnya baka dan selalu kalahan melawan komputer, sampai sekarang selalu menang, ndak pernah saya diberi handicap. Kalo memberi sih akhir-akhir ini sering D: (Cuma buad test serangan aja D:)
Bai the wei ini cuma sekedar opini saia aja...
Boleh setuju boleh ndak D:
Yang penting mari kita sukseskan program "Orang Indonesia Melek Igo"!!
Salam Tengen
16 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
kalau menurut saya,, justru pihak yang memberi handicap yang lebih diuntungkan..
soalnya yang dikasih handicap kadang bingung.. mau jalan ke mana ya..
just my opinion.. and i believe you have the same opinion..:D
Yap D:
Coz si pemberi handicap sudah pasti lebih mahir daripada si penerima handicap
Posting Komentar